Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Freelancer - Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melawan Kemusyrikan di Purwakarta

4 September 2017   19:01 Diperbarui: 4 September 2017   19:10 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Semenjak di Pimpin oleh Dedi Mulyadi Purwakarta memang menjadi primadona di kancah nasional maupun Internasional.

Selain karena sederet prestasi yang di gapai dengan berbagai kebijakan, juga karena dianggap meyimpangnya nilai-nilai reigius dari Dedi Mulyadi sebgai bupati setempat.

Sebelum kita membahas judul yang di tulis di atas, saya akan menjelaskan definisi musyrik itu sendiri.

Musyrik berasal dari bahasa Arab yang artinya menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun. Atau singkatnya, kemusyrikan yaitu beribadah kepada selain Allah.

Apakah benar Dedi Mulyadi musyrik seperti yang di katakan oleh mereka, apakah ada orang yang menyembah patung yang di buat oleh Dedi Mulyadi?

Tidak ada sama sekali yang menyembah patung yang di buat oleh Dedi Mulyadi, semuanya beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing.

Kalau patung memang dilarang, kenapa hanya patung di Purwakrta saja yang di permasalahkan, bukankah di tempat lain di Jawa Barat juga banyak patung.

Mengutif pernyataan ketua MUI kabupaten Purwakarta kiayi John Dien, Dedi Mulyadi tidak menyimpang. Malahan, apa yang di lakukan Dedi Mulyadi selama memimpin Purwakarta sejalan dengan Nilai-nilai keagamaan.

Jawaban dari MUI tersebut saya kira sudah membuka siapa Dedi Mulyadi sebenarnya, hanya saja media maupun media sosial mendorong ketidak benaran tersebut untuk merusak citra dari Dedi Mulyadi sendiri.

Setiap menjelang Pemilu, isu musrik selalu mendera Dedi Mulyadi. Bukan sekarang saja, tetapi telah di lakukan oleh mereka semenjak Dedi mengikuti pemilu pada pencalonan Bupati pada periode Pertama.

Lantas, siapakah mereka yang menganggap Dedi Mulyadi bertentangan nilai-nilai keagamaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun