Mohon tunggu...
Imam WahyuSobirin
Imam WahyuSobirin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sekolah Sudah Mati

7 Juni 2022   11:20 Diperbarui: 7 Juni 2022   11:28 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sesuatu dikatakan sudah mati kalau tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. "Orang mati adalah orang yang tak lagi berfungsi sebagai orang, Kota mati adalah kota yang tak lagi berfungsi sebagai kota. 'Lampu mati adalah lampu yang tak lagi berfungsi sebagai lampu. dan seterusnya

Kalau sekolah?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, mestinya perlu jelas lebih dulu apa sebenarnya fungsi sekolah. Ada banyak rumusan tentang fungsi sekolah dalam ranah ilmu pendidikan pada khususnya. Namun, semua rumusan itu sebenarnya dapat diringkas dalam apa yang disebut oleh seorang pakar psikologi pendidikan, Benjamin Bloom, bahwa sekolah, sebagai lembaga pendidikan, pada dasarnya berfungsi menggarap tiga wilayah atau ranah (domain) kepribadian manusia yang disebutnya sebagai taksonomi pendidikan, yaitu : membentuk watak dan sikap (affective domain), mengembangkan pengetahuan (cognitive domain), dan melatihkan ketrampilan (psychomotoric atau conative domain),

Rumusan Bloom itu berlaku universal. Apapun istilahnya, semua orang akan menjawab sama. Sekolah bertugas mendidik manusia untuk berwatak, berpengetahuan, dan berketerampilan intinya, sekolah bertugas membentuk seseorang untuk menjadi manusia dalam arti yang berpatokan pada taksonomi pendidikan, yang seutuhnya mencakup tiga ranah pokok (watak, pengetahuan, ketrampilan) itulah yang menjadi matra khas kemanusiaan yang membedakan pribadi seseorang dengan mahluk lainnya.

Lalu, bagaimana kenyataannya?

Di zaman dulu, mungkin memang sekolah pernah memainkan peran sedemikian penting untuk menentukan nasib seorang anak manusia, apakah ia akan atau tidak menjadi makhluk yang dapat disebut sebagai seorang "manusia".

Di zaman yang amburadul sekarang ini?

Coba kita hitung-hitung sendiri, berapa besar sebenarnya watak dan sikap atau kepribadian manusia modern saat ini dibentuk oleh sekolah? Orang-orang besar dan berkepribadian agung sepanjang sejarah di masa lalu, dibentuk oleh sekolah atau bukan? Jika sekarang banyak orang berwatak, bersikap, dan berkelakuan setengah manusia, seperempat binatang, dan seperempat setan, apakah juga bentukan sekolah atau bukan?

Kalau 'benar', apa makna dan fungsi sekolah yang semakin banyak kita bangun serta sarjana yang semakin banyak di luluskan dari sekolah?

Kalau 'tidak', dengan alasan bahwa hal itu lebih sebagai hasil bentukan lembaga-lembaga lainnya, terutama media massa, lantas apalagi fungsi yang harus dijalankan oleh sekolah?

Berapa banyak waktu yang dihabiskan oleh anak sekolah saat ini di dalam kelas, di perpustakaan atau di laboratorium, dibandingkan dengan waktu mereka untuk menonton televisi, membaca majalah dan surat kabar, mendengar radio, atau mengunjungi bioskop dan diskotik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun