Mohon tunggu...
Sobat Sosial
Sobat Sosial Mohon Tunggu... Programmer - Anything I Do Just For My God
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menginformasikan Berita Terkait Bidang Sosial dan Bidang Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mensos: Keluarga dan Pesantren Sumber Kesejahteraan Sosial, Efektif Tangkal Penyalahgunaan Narkoba

12 April 2019   18:54 Diperbarui: 12 April 2019   19:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI

TASIKMALAYA, KAMIS (11/04/19)  -- Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita mengingatkan bahwa keluarga dan pondok pesantren punya peran strategis dan sangat besar, secara khusus untuk menanggulangi masalah kesejahteraan sosial dan juga bagi kemajuan bangsa.

Menurut Mensos, keluarga merupakan salah satu potensi sumber kesejahteraan sosial. Dalam keluarga yang disemai nilai-nilai luhur akan tumbuh akar kuat yang dapat mencegah dan menangkal berbagai masalah kesejahteraan sosial, termasuk masalah penyalahgunaan narkoba.

"Jika kita memiliki cita-cita untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maka kita harus mengawalinya dengan menghadirkan pendidikan dan penanaman nilai-nilai luhur dari keluarga. Keluarga punya peran penting dalam pembangunan," kata Mensos, di Pondok Pesantren Ath-Thohariyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/04/2019).

Mensos mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo, bahwa pemerintah tidak hanya menekankan pembangunan fisik, namun juga berkomitmen membangun kualitas sumber daya manusia.

Kehadiran Mensos dalam rangka menghadiri kegiatan Sosialisasi Peningkatan Peran Keluarga dan Pondok Pesantren Dalam pencegahan Penyalahgunaan Narkoba sekaligus pemberian 2000 paket sembako. Mensos menghimbau kepada para santri agar waspada dengan peredaran narkoba yang belakang ini semakin marak, karena persoalan ini akan menjadi penghalang bahkan perusak kemajuan bangsa.

Berdasarkan informasi dari 164 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), tahun 2018 lalu saja sebanyak 15.513 orang telah menerima bantuan rawat jalan dan untuk menjalani rawat inap, dan jumlah tersebut hanya jumlah yang melaporkan dirinya saja.

"Dampak dari penyalahgunaan narkoba ini, selain mendatangkan kerugian materil, tetapi juga merusak syaraf diotak yang menjadi pencetus gangguan kejiwaan atau skizofrenia, dan yang lebih  mengerikan lagi  menjadi penyebaran HIV-AIDS, TBC, dan Hepatitis C," kata Mensos.

Mencegah Narkoba
Mensos mengingatkan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah tanggung jawab semua elemen masyatakat. Jika mendapati anggota keluarga yang dicurigai mengalami perubahan drastis yang tidak stabil, kemungkinan sudah terpapar narkoba.

Mensos meminta masyarat sekitar agar tidak memandang mereka sebagai penjahat murni dan pantas untuk dihukum, melainkan perlu direhabilitasi sosial.

"Mari kita antarkan mereka yang sudah menjadi pecandu untuk melaporkan diri ke IPWL untuk mendapatlan pelayanan rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya di mana banyak terdapat pondok pesantren, juga merupakan alternatif solusi yang tepat dalam pencegahan dan rehabilitasi pecandu narkoba" kata Mensos.

Kementerian sosial memiliki beberapa program untuk meningkatkan  kapasitas masyarakat. Salah satunya adalah program pemberdayaan keluarga pada Ditjen Pemberdayaan Sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun