Pandangan Penulis (Refleksi Akhir)
Sebagai mahasiswa dan calon praktisi akuntansi, saya merasa pendekatan hermeneutik Wilhelm Dilthey memberikan napas baru dalam memahami profesi ini. Akuntansi tidak seharusnya hanya dipandang sebagai alat teknis untuk mencatat, tetapi sebagai cara manusia memahami tanggung jawab dan keberadaannya di dunia ekonomi.
Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan efisiensi, penting bagi kita untuk mengingat bahwa angka-angka tidak bisa berdiri sendiri. Mereka adalah simbol dari nilai, moralitas, dan keputusan yang diambil oleh manusia.
Hermeneutik mengajarkan kita untuk tidak berhenti pada “apa” dan “berapa”, tetapi menelusuri “mengapa” dan “bagaimana” di balik setiap keputusan akuntansi. Pendekatan ini menjadikan akuntansi lebih bermakna—bukan hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.
Saya percaya, di masa depan, profesi akuntan yang sukses bukan hanya yang pandai menghitung, tetapi yang mampu memahami makna, menjembatani nilai, dan menjaga nurani dalam setiap praktiknya.
Daftar Pustaka
Apollo, Prof. Dr. (2025). Modul Kuliah Teori Akuntansi: Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana.
Dilthey, Wilhelm. Gesammelte Schriften. Berlin: Verlag B. Cassirer.
Chua, W. F. (1986). Radical Developments in Accounting Thought. The Accounting Review.
Gray, R. & Laughlin, R. (2012). Accounting and the Interpretive Turn. Routledge.
Hopper, T. & Powell, A. (1985). Making Sense of Research into the Organizational and Social Aspects of Management Accounting: A Review of its Underlying Assumptions. Journal of Management Studies.
