Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebijakan Kampus Merdeka: Dapatkah Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa?

4 April 2021   17:00 Diperbarui: 4 April 2021   17:27 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan Kampus Merdeka yang diterbitkan dalam rangka menghadapi tantangan global di era modern memiliki beberapa program diantaranya, (1) kemudahan pembukaan program studi baru, (2) perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, (3) kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan (4) hak belajar tiga semester di luar program studi. Hak belajar atau pengambilan Satuan Kredit Semester (SKS) selama tiga semester di luar program studi terdiri dari 1 semester kesempatan untuk mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan pembelajaran di luar perguruan tinggi. 

Implementasi dari pembelajaran di luar perguruan tinggi adalah peningkatan soft skill dan hard skill dengan melakukan magang atau praktik kerja di industri, melaksanakan proyek sebagai bentuk pengabdian masyarakat di desa, melakukan kegiatan kewirausahaan, serta mengikuti program kemanusiaan. 

Semua kegiatan tersebut tentunya memerlukan bimbingan dari dosen agar proses pembelajaran tetap terlaksana secara efektif dan efisien. Selain meningkatkan skill, program dari kampus merdeka dimaksudkan untuk menyiapkan generasi fresh graduate yang lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman serta menjadi pemimpin masa depan untuk bangsa  yang berkualitas serta berkepribadian [3].

Pro dan Kontra Kebijakan Kampus Merdeka

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kompetensi lulusan, kebijakan kampus merdeka dapat menjadi sebuah rujukan bagi perguruan tinggi agar mengedepankan pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (student centered learning). 

Dengan tipe pembelajaran tersebut, mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan kreativitas, inovasi, serta kebutuhan masing-masing. Selain itu, terdapat juga program berbasis experimental learning sehingga mahasiswa mendapat fasilitas untuk mengembangkan potensinya sesuai minat dan bakat. 

Adanya studi atau praktik langsung ke lapangan dapat mengembangkan kemandirian mahasiswa karena akan diajarkan cara untuk menyelesaikan permasalahan nyata, berkolaborasi dan interaksi sosial, serta mengelola target pencapaian di suatu perusahaan.

Namun, di balik hasil positif yang diberikan, terdapat pula berbagai tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka. 

Pertama, sulitnya penanganan administrasi mahasiswa yang melakukan lintas program studi atau bahkan lintas perguruan tinggi. Terhambatnya proses administrasi dapat disebabkan karena belum siapnya perguruan tinggi tersebut dalam menerapkan Kampus Merdeka serta terdapat perbedaan standarisasi nilai antar perguruan tinggi. 

Kedua, mahasiswa tidak bisa bebas memilih mata kuliah di program studi lain dikarenakan butuhnya pemahaman terhadap pengantar mata kuliah tersebut. 

Ketiga, adanya kebebasan memilih berbagai macam mata kuliah cenderung menyebabkan kompetensi lulusan menjadi generalis dan kurang adanya spesialisasi keilmuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun