Filsafat dakwah adalah ilmu yang mempelajari hakikat dan proses penyampaian ajaran Islam. Dakwah sendiri merupakan upaya mengajak manusia menuju Allah melalui berbagai cara dan metode. Dalam mempelajari filsafat dakwah, ada beberapa aspek yang perlu dipahami, seperti ontologi, epistemologi, aksiologi, dan metodologi dakwah.
Ontologi dakwah membahas tentang hakikat keberadaan dan realitas dakwah, sedangkan epistemologi dakwah mempelajari pengetahuan tentang ilmu dakwah dan bagaimana memperoleh pengetahuan tersebut. Aksiologi dakwah membahas tentang nilai-nilai dan tujuan dakwah, serta bagaimana manusia menggunakan ilmunya untuk mencapai tujuan tersebut. Metodologi dakwah mempelajari strategi dan cara dakwah yang efektif untuk mencapai tujuan dakwah.
Filsafat dakwah juga memiliki hubungan yang erat dengan keilmuan dakwah. Filsafat dapat berfungsi sebagai pembantu dakwah, studi analitik atas dakwah, atau refleksi atas dakwah. Dengan mempelajari filsafat dakwah, kita dapat memahami hakikat, kedudukan, fungsi, dan tujuan dakwah secara lebih mendalam.
Dalam praktiknya, dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendekatan persuasif, kultural, rasional, dan emosional. Pendekatan persuasif menekankan pada cara berdakwah yang memengaruhi hati dan pikiran tanpa paksaan, sedangkan pendekatan kultural menekankan pada penyesuaian dengan budaya lokal. Pendekatan rasional menggunakan argumen logis dan rasional untuk merespons isu-isu kritis, sedangkan pendekatan emosional menekankan pada sisi emosional manusia untuk membangun ikatan batin.
Dengan demikian, filsafat dakwah dapat membantu kita memahami hakikat dan tujuan dakwah, serta bagaimana melakukan dakwah secara efektif dan bijak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI