Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di Indonesia. Volume sampah terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan konsumsi masyarakat. Pengelolaan sampah yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti pencemaran lingkungan, banjir, dan penyakit.
Bank sampah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah. Bank sampah adalah tempat untuk mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah yang dapat didaur ulang. Masyarakat dapat menabung sampah di bank sampah dan kemudian menukarkannya dengan uang atau barang kebutuhan sehari-hari.
Tujuan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Bank Sampah adalah:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang tepat.
- Membantu masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah yang dapat didaur ulang.
- Meningkatkan nilai ekonomi sampah bagi masyarakat.
- Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Kegiatan PKM Bank Sampah meliputi:
- Sosialisasi tentang bank sampah kepada masyarakat.
- Pelatihan pemilahan dan pengolahan sampah.
- Pembentukan pengurus bank sampah.
- Penyediaan sarana dan prasarana bank sampah.
- Pendampingan pengelolaan bank sampah.
Manfaat program PKM Bank Sampah antara lain:
- Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang tepat.
- Berkurangnya volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Meningkatnya nilai ekonomi sampah bagi masyarakat.
- Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.
Berikut beberapa cara merealisasikan bank sampah kepada masyarakat oleh mahasiswa:
1. Sosialisasi
Mahasiswa dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat bank sampah. Sosialisasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
- Penyuluhan
- Seminar
- Workshop
- Pembuatan poster dan banner
- Penyebaran brosur
- Media sosial
2. Pelatihan
Mahasiswa dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang cara memilah dan mengolah sampah. Pelatihan ini dapat membantu masyarakat untuk memahami jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang dan cara mengolahnya dengan benar.
3. Pembentukan Pengurus Bank Sampah
Mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam membentuk pengurus bank sampah. Pengurus bank sampah ini bertanggung jawab untuk mengelola bank sampah, mulai dari pengumpulan sampah, pemilahan, pengolahan, hingga pendistribusian kepada pengepul.
4. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam menyediakan sarana dan prasarana bank sampah, seperti:
- Tempat penampungan sampah
- Alat pemilah sampah
- Alat pengolahan sampah
5. Pendampingan
Mahasiswa dapat melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pengelolaan bank sampah. Pendampingan ini dapat dilakukan dengan cara:
- Memberikan saran dan masukan
- Membantu dalam pemasaran sampah
- Melakukan monitoring dan evaluasi
Berikut beberapa contoh kegiatan PKM Bank Sampah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa:
- Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang bank sampah.
- Membantu masyarakat dalam membentuk pengurus bank sampah.
- Menyediakan sarana dan prasarana bank sampah.
- Melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pengelolaan bank sampah.
- Menyelenggarakan kegiatan lomba kreasi daur ulang sampah.
- Bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah.
Dengan melakukan program PKM Bank Sampah, mahasiswa dapat membantu masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Anggaran Realisasi Bank Sampah
Anggaran yang diperlukan dalam menerapkan bank sampah di satu desa bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Skala program:Â Apakah program bank sampah akan diterapkan di seluruh desa atau hanya di beberapa dusun?
- Sarana dan prasarana:Â Apakah desa sudah memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk bank sampah, seperti tempat penampungan sampah, alat pemilah sampah, dan alat pengolahan sampah?
- Kegiatan program:Â Apakah program bank sampah hanya fokus pada pengumpulan dan penjualan sampah, atau ada kegiatan lain seperti pelatihan dan edukasi?
Secara umum, anggaran yang diperlukan untuk menerapkan bank sampah di satu desa berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. Berikut perkiraan anggaran untuk beberapa komponen:
- Sarana dan prasarana:
- Tempat penampungan sampah: Rp 1 juta - Rp 5 juta
- Alat pemilah sampah: Rp 500 ribu - Rp 1 juta
- Alat pengolahan sampah: Rp 2 juta - Rp 10 juta
- Kegiatan program:
- Sosialisasi dan pelatihan: Rp 500 ribu - Rp 1 juta
- Pendampingan: Rp 1 juta - Rp 2 juta
- Lomba kreasi daur ulang sampah: Rp 500 ribu - Rp 1 juta
Berikut beberapa contoh sumber anggaran untuk program bank sampah:
- Dana desa:Â Dana desa dapat digunakan untuk membiayai program bank sampah yang termasuk dalam program pembangunan desa.
- Swadaya masyarakat:Â Masyarakat dapat menyumbangkan dana untuk mendukung program bank sampah.
- Bantuan dari pemerintah daerah:Â Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan dana kepada desa yang ingin menerapkan program bank sampah.
- Kerjasama dengan pihak swasta:Â Pihak swasta dapat memberikan bantuan dana atau CSR untuk program bank sampah.
Berikut beberapa tips untuk menghemat anggaran program bank sampah:
- Memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada:Â Jika desa sudah memiliki tempat penampungan sampah, alat pemilah sampah, atau alat pengolahan sampah, maka anggaran untuk komponen ini dapat dihemat.
- Melakukan kegiatan program secara swadaya:Â Masyarakat dapat dilibatkan dalam kegiatan program bank sampah secara swadaya, sehingga anggaran untuk kegiatan program dapat dihemat.
- Mencari bantuan dari berbagai pihak:Â Desa dapat mencari bantuan dana dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pihak swasta, dan lembaga filantropi.
Dengan perencanaan yang matang dan pengelolaan yang efektif, program bank sampah dapat diterapkan di desa dengan anggaran yang terbatas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI