Mohon tunggu...
Siti Miftahul Rahmah
Siti Miftahul Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

saya suka nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Teman (Pawn)

18 Oktober 2022   17:59 Diperbarui: 25 Oktober 2022   15:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siti Miftahul Rahmah 

11220520000015

Saya akan menceritakan film yang ditonton oleh teman saya yaitu Hilda Natasya Dwi Putri, Hilda bercerita kepada saya tentang salah satu film Korea Selatan yang baru ia tonton. Film ini tayang tahun 2020 berjudul Pawn, film Korea Selatan ini diperankan oleh para aktor dan aktris ternama yaitu Sung Dong-Il, Ha Ji-Won, Park So-Yi, Kim Hee-Won, Kim Yun-Jin, Kim Jae-Hwa, Na Mon-Hee, Yoo Teo, Hong Seung-Hee, dan Yu Seong-Ju. Film ini menceritakan tentang seorang anak yang dijadikan jaminan pada lintah darat. Bermula dari 2 orang yaitu debt collector Doo-Seok dan Jong-Bae yang memang melakukan pekerjaan sehari-harinya untuk menagih hutang, lalu ada salah satu nasabah mereka yang bernama Myung-Ja yang sudah menunggak hutang dan bunganya selama 3 bulan.

 Myung-Ja memiliki seorang anak perempuan yang bernama Seung-Yi dan sudah ditinggal oleh suaminya untuk selama-lamanya. Ia tidak sanggup untuk membayar hutang-hutangnya dan selalu meminta keringanan waktu, Lalu karena Doo-Seok kesal Myung-Ja sudah berkali-kali diberi kesempatan tetapi ia tidak pernah membayarnya dan tidak ada pilihan lain juga maka Doo-Seok mengambil anaknya yaitu Seung-Yi sebagai jaminan dan memberikan tenggat waktu satu hari untuk Myung-Ja agar dia melunaskan hutangnya dan menebus anaknya kembali. Tetapi pada hari berikutnya Doo-Seok mendapat kabar jika Myung-Ja tertangkap oleh pihak imigrasi Korea Selatan karena ia adalah imigran ilegal dan harus kembali ke negara asalnya yaitu China. Sebelum ia tertangkap ia memberi pesan kepada Doo-Seok untuk mengantarkan anaknya ke pamannya yang berada di Busan dan berkata bahwa Pamannya Seung-Yi nanti yang akan melunasi sisa hutangnya. Sebelum mengantarkan Seung-Yi ke rumah pamannya, Doo-Seok dan Jong-Bae mengurus dan merawat Seung-Yi di rumah mereka. Anak itu juga rajin membantu pekerjaan rumah dan sangat berbudi pekerti baik. Doo-Seok juga membawa Seung-Yi ke mall besar untuk membeli pakaian-pakaian bagus dan menyenangkan hati anak tersebut. Hari di mana mereka harus mengantarkan anak tersebut pun tiba, dengan setengah hati Doo-Seok dan Jong-Bae mengantarkan Seung-Yi ke terminal untuk bertemu pamannya. Sebelum berpisah Doo-Seok memberikan pemutar musik kesukaan Seung-Yi dan alat untuk berkomunikasi. Tetapi saat pamannya datang Doo-Seok melihat ada hal aneh dari orang yang mengaku pamannya Seung-Yi tersebut, dia tidak mengetahui nama asli keponakannya sendiri. Namun karena sisa hutang Myung-Ja sudah ditransfer oleh pamannya maka dengan berat hati Doo-Seok menyerahkan Seung-Yi kepada temannya tersebut dan mereka pun harus berpisah. 

Beberapa hari setelahnya Doo-Seok masih belum bisa menerima kepergian Seung-Yi, Ia seringkali khawatir terhadap Seung-Yi dan sudah berkali-kali mengirimkan pesan kepada Seung-Yi melalui alat yang ia berikan kemarin tetapi belum ada balasan sama sekali. Jong-Bae yang saat itu juga khawatir tetap menenangkan saudaranya untuk tetap tenang dan berfikir positif. Tetapi sayangnya kekhawatiran Doo-Seok benar terjadi. Seung-Yi di Busan menjadi korban perdagangan jual beli manusia dan Ia dibeli oleh seorang pemilik tempat hiburan malam untuk dijadikan pembantu dan petugas kebersihan di sana. Seung-Yi dengan susah payah akhirnya berhasil menelfon Doo-Seok untuk meminta pertolongan. Lalu dengan segera Doo-Seok dan Jong-Bae bergegas pergi menghampiri Seung-Yi untuk menyelamatkannya. Setibanya di sana mereka menemukan Seung-Yi dalam keadaan luka-luka dan juga sangat lega karena akhirnya diselamatkan oleh Doo-Seok dan Jong-Bae. Dan akhirnya Doo-Seok dan Jong-Bae memutuskan untuk merawat Seung-Yi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun