Hujan turun dari sore dilanjut hingga malam, dalam kontrakan yang sempit, Kang Rojali bercengkrama dengan istrinya Yu Jum.
"Dingin-dingin begini enaknya makan mie ayam ya…." Kata Kang Rojali
"Ya, tapi aku males keluar, Akang aja ya yang beli," jawab Yu Jum
"Tapi kan masih hujan…. "
" Mau ndak?"
"Ok deh…"
"Beli yang jualan didepan makam aja Kang.." teriak Yu Jum
Kang Rojali segera tancap gas. Tak berapa lama, Kang Rojali pulang.
"Kok cepet, emang ga ada yang beli?" sambut Yu Jum
"Ada, tapi cuma dua orang, dan sudah makan disana. Cepet ambil mangkok, ntar keburu dingin lho…" sahut Kang Rojali
Tak berapa lama, mie ayam pun ludes, maklum saja, dah hampir setengah delapan belum makan malam, kelaparan kan…
Tiba-tiba tangan Kang Rojali berdansa, garuk sana garuk sini kayak satpol PP pas penertiban.
"Apaan sih Akang ni…." Yu Jum menyela aktifitas garuk-menggaruk suaminya
"Tau dek, tiba-tiba aja badanku gatel semua…" sahut Kang Tarjo sambil terus garuk
Badan kang Tarjo jadi bentol-bentol mengerikan.
"Alah… Akang belum mandi kali…." Kata Yu Jum sambil mencibir.
"Lho, tadi kan aku madi bareng dirimu, "
"Hust…. Jangan keras-keras, ntar dikira tetangga beneran, padahal kan aku dikamar mandi sebelah…"
"Aduh, gimana nih… masih gatel kok…" rintih Kang Rojali
"Ke Dokter aja yuk…" ajak Yu Jum
"Ga ah… dah malam, emang ada dokter yang masih buka? " Sahut Kang Rojali
" Coba liat, mana yang gatel.." kata Yu Jum sambil menarik tangan suaminya.
"Waduh, kok bias bentol-bentol begini… kayak kena ulat bulu"
"Iya nih… mana gatel benget lagi"
"Kata orang tua, kalo bentol-bentol kayak begini, bias sembuh kalo mandi pake abu gosok. Akang mau?" Tanya Yu Jum
"Apa? Abu gosok? Emang aku panci? Gak ah… aku ga mau" teriak Kang Tarjo sambil terus garuk-garuk
Dasar Yu Jum….. asbun… asal bunyi…..
tunggu lanjutannya ya...
