ANALISIS SOSIOLOGIS TERHADAP DAMPAK KERUSAKAN JALAN DI DUSUN 1 PANGKAL AHOI, BANGKA BARAT: HARAP PERBAIKAN
A. Pendahuluan
Kerusakan jalan merupakan permasalahan sosial yang sering dihadapi masyarakat pedesaan di Indonesia. Salah satu wilayah yang mengalami dampak nyata dari kondisi tersebut adalah Dusun 1 Pangkal Ahoi, Kabupaten Bangka Barat. Selama beberapa tahun terakhir, masyarakat di daerah ini harus berhadapan dengan kondisi jalan yang semakin memburuk. Jalan tersebut bahkan menjadi pembicaraan di desa-desa sekitar karena tingkat kerusakannya yang parah.
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada aspek mobilitas, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan psikologis warga. Jalan yang seharusnya menjadi sarana utama dalam menghubungkan antarwilayah dan memperlancar aktivitas sosial-ekonomi, justru menjadi penghambat bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk memahami dampak sosial yang timbul akibat kerusakan jalan, dengan menggunakan perspektif teori-teori sosiologi.
Rumusan Masalah
- Apa faktor utama penyebab kerusakan jalan di Dusun 1 Pangkal Ahoi?
- Bagaimana dampak sosial dan ekonomi yang dialami masyarakat akibat kerusakan jalan tersebut?
- Bagaimana teori sosiologi menjelaskan permasalahan sosial ini?
Tujuan Penelitian
- Mengidentifikasi penyebab kerusakan jalan di Dusun 1 Pangkal Ahoi.
- Menganalisis dampak sosial-ekonomi yang dirasakan masyarakat.
- Mengkaji fenomena kerusakan jalan melalui perspektif teori sosiologi.
B. Landasan Teori
Tulisan ini menggunakan tiga teori utama dalam sosiologi, yaitu teori fungsionalisme struktural, teori konflik, dan teori mobilitas sosial.
1. Teori Fungsionalisme Struktural (mile Durkheim)
Durkheim menjelaskan bahwa setiap elemen masyarakat memiliki fungsi tertentu untuk menjaga keseimbangan sosial. Infrastruktur seperti jalan berperan penting dalam memelihara keteraturan sosial dan memperlancar interaksi masyarakat. Ketika fungsi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka terjadi disfungsi sosial yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam kehidupan masyarakat.
2. Teori Konflik (Karl Marx)
Menurut Marx, ketimpangan dalam distribusi sumber daya sering kali menjadi sumber konflik sosial. Dalam konteks kerusakan jalan, terdapat ketidakseimbangan antara pihak yang memiliki kekuasaan ekonomi (misalnya perusahaan besar atau pemerintah) dengan masyarakat lokal yang terdampak. Kondisi ini menunjukkan adanya ketimpangan struktural dalam pembangunan infrastruktur.
3. Teori Mobilitas Sosial (Max Weber)
Weber menekankan pentingnya akses terhadap sumber daya untuk meningkatkan mobilitas sosial. Ketika akses jalan rusak atau terbatas, maka masyarakat pedesaan mengalami hambatan dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan publik. Akibatnya, posisi sosial mereka cenderung stagnan dan sulit berkembang.
C. Metode Penulisan
Penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari observasi lapangan, serta kajian pustaka berupa berita daring dan literatur ilmiah terkait teori-teori sosiologi. Pendekatan ini digunakan untuk menggambarkan secara mendalam bagaimana kerusakan jalan berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Dusun 1 Pangkal Ahoi.
D. Pembahasan