Teknologi eSIM membuka banyak kemudahan, terutama untuk traveler, pekerja remote, dan siapa pun yang ingin serba cepat. Tapi kemudahan tanpa kewaspadaan bisa jadi bumerang. Hacker masa kini tak butuh senjata---cukup sinyal, sedikit celah, dan kelemahan manusia.
Kita harus mulai mengubah cara pandang terhadap keamanan digital. Tak cukup hanya pasang password kuat; kita juga perlu belajar mengenali taktik manipulatif dan jebakan digital yang kian canggih. Dunia maya sudah seperti hutan---tenang di permukaan, tapi penuh predator diam-diam.
Bukan berarti eSIM itu buruk. Justru sebaliknya, ini adalah masa depan konektivitas. Tapi seperti halnya teknologi lain, eSIM juga butuh perlindungan. Kita tak bisa hanya mengandalkan operator atau produsen perangkat. Kesadaran pribadi adalah lapisan pertahanan pertama dan terakhir.
Jadi, jika kamu pengguna eSIM, mulailah bersikap seperti bodyguard untuk data sendiri. Jangan tunggu sampai nomor kamu jadi senjata untuk membobol rekening. Dunia digital tak mengenal ampun bagi yang lengah, tapi bagi yang waspada, teknologi ini bisa jadi sahabat sejati. Karena pada akhirnya, si kecil pintar bernama eSIM ini memang keren, asal kan tahu cara menjaganya dari tangan-tangan jail di dunia maya. ***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI