Batik Madiun. Pandemi Covid-19 yang belum reda berdampak pada kondisi komunitas Batik Ngangkrik-Madiun. Komunitas Batik Ngangkrik yang mencari penghasilan melalui membatik, harus beralih profesi akibat tidak adanya pesanan batik. Kegiatan membatik terasa mati suri dan mengancam keberlangsungan usaha dari Komunitas Batik Nangkrik. Untuk memulihkan kegiatan membatik maka perlu dicarikan solusi untuk memasarkan produk Batik Ngangkrik dengan segmen pasar yang lebih luas, yaitu dengan melakukan digital marketing. Untuk menjalankan strategi digital marketing, maka komunitas Batik Ngangkrik akan dilakukan pendampingan dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika-UNIPMA (DEPTICS) melalui program PHP2D. Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) adalah kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa.
Proposal PHP2D 2021 yang diusulkan DEPTICS dinyatakan lolos didanai dan mengangkat tema “Digital Marketing UMKM Sebagai Solusi Komunikasi Pemasaran Batik Ngangkrik Desa Sidomulyo Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun di Masa Pandemi Covid-19”. Menurut Slamet Riyanto, ST., MM selaku Dosen Pembimbing PHP2D, mengatakan bahwa program ini memiliki 3 tujuan, yaitu: Pertama, melakukan pendampingan kegiatan digital marketing. Kedua, melakukan perencanaan usaha secara strategis untuk mendukung pemasaran produk Batik Ngangkrik. Ketiga, untuk memastikan kelangsungan produksi Batik Ngangkrik untuk menambah pendapatan masyarakat Desa Sidomulyo Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun. Kegiatan ini PHP2D ini juga merupakan implementasi ilmu dari mahasiswa dan dosen dalam bidang digital marketing, sehingga hilirisasi keilmuan yang dimiliki dapat benar-benar dirasakan masyarakat (Pak_Slam)..