Mohon tunggu...
Dewi
Dewi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Yuk Nabung Saham, Sebuah Ajakan Investasi dari BEI

18 Januari 2017   17:48 Diperbarui: 18 Januari 2017   17:59 3059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah seorang peserta SPM berpose di logo Yuk Nabung Saham, BEI Perwakilan Batam (dokpri)

Yuk Nabung Saham (YNS) merupakan kampanye yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Kampanye Yuk Nabung Saham ini diluncurkan pada tanggal 12 November 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Muhammad Jusuf Kalla di Main Hall Gedung Indonesia Stock Exchange [1].

Tingkat inflasi merupakan salah satu alasan mengapa harus berinvestasi. Harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri. Dibandingkan obligasi, reksadana, dan logam mulia, saham merupakan instrumen investasi dengan hasil terbaik.

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Satuan pembeliannya adalah Lot (1lot = 100 lembar). Keuntungan menabung sahan didapatkan dari kenaikan harga saham (Capital Gain) dan pembagian keuntungan perusahaan (Deviden). Resikonya adalah kebalikannya, yaitu penurunan harga saham dan perusahaan bangkrut. 

Cara Menabung Saham :

1. Membuka rekening efek di perusahaan sekuritas

2. Tentukan nominal dana yang akan ditabung (Minimal Rp 100.000)

3. Tentukan saham yang akan di beli (ada 537 saham yang dapat dipilih)

4. Setor dana secara rutin

5. Beli saham secara rutin.

Memangnya Rp100.000 bisa beli saham?. Bisa!.  Untuk harga saham maksimal Rp 1.000/lembar. Tentu Anda harus menyediakan dana lebih apabila membidik saham dengan harga lebih dari Rp1.000/lembar. Harga saham sendiri bervariasi mulai dari Rp50-Rp410.00/lembar. Dan rekor tertinggi Rp1,25juta/lembar milik PT. Multi Bintang sebelum stock split 1:100 tahun 2014 silam.

Screenshot harga saham dari aplikasi RTI Business (dokpri)
Screenshot harga saham dari aplikasi RTI Business (dokpri)
Image saham sendiri di masyarakat umum tidaklah baik. Umumnya saham diidentikkan dengan perjudian, mahal, dan ribet. Belum lagi kebingungan memilih saham yang mana. Bingung istilah-istilahnya. Untuk itulah BEI juga mengadakan Sekolah Pasar Modal (SPM). SPM adalah sekolah gratis untuk mendapatkan informasi seputar saham. Keuntungan lainnya adalah peserta SPM dapat membuka rekening efek dengan nominal yang kecil hanya Rp100.000. Untuk mendaftar SPM di sini. Mudah-mudahan di kota Anda tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun