Kualitas Timnas Irak (58) tidak hanya setingkat di atas Arab Saudi (59) sesuai peringkat FIFA), tetapi digaransi lebih kuat. Andai Pelatih Timnas Indonesia "waras" saja (baca: normal), menurunkan skuat terbaik (komposisi pemain, pola, strategi, dan taktik), Indonesia tidak mudah untuk memenangi laga. Meski, kesempatan masih terbuka.
(Supartono JW.11102025)
Akibat kekalahan dari Arab Saudi, banyak sebutan untuk pelatih Timnas Indonesia, Patrik Kluivert (PK), dari berbagai pihak, publik sepak bola nasional, netizen, dan warganet. Namun, saya memilih sebutan untuk PK "kurang waras", kurang  normal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "waras" berarti sehat, baik secara jasmani, rohani, maupun mental. Sementara kata normal berarti sesuai dengan aturan, pola yang umum, atau keadaan yang biasa dan tidak menyimpang.
Artinya, saat meladeni Arab Saudi, PK tidak sehat jasmani, rohani, mental, dan menyimpang.
Berbagai pihak juga berpikir, kekalahan Indonesia, akibat dari  tidak waras/normalnya PK, karena banyak narasi yang mengungkap, bahwa kemenangan laga tersebut sudah "dijual/dibeli" untuk/oleh Arab Saudi.
Karenanya, hingga detik ini, jangankan publik sepak bola Indonesia, publik sepak bola Asean, Asia, bahkan dunia, masih tidak habis pikir dengan "ketidakwarasan/ketidaknormalan" PK. Sebab, secara logis, di depan mata, dengan skuat yang lebih mewah saat Garuda mampu mengalahkan 2-0 Indonesia tidak akan sulit mengalahkan Arab Saudi pada matchday pertama Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sport City, Kamis (9/10/2025) pukul 00.15 WIB,
Bahkan, media Arab Saudi saja ada yang tidak percaya, seorang Marselino yang menjadi momok Arab Saudi sampai tidak disertakan dalam tim Indonesia. PK malah memilih pemain-pemain yang selama ini tidak dipakai/dipanggil di zaman pelatih Shin Tae-yong (STy).
Yang memprihatinkan, banyak narasi-narasi negatif yang muncul, di antaranya PK sudah "menerima order" agar Indonesia kalah dari Arab Saudi. Padahal, sebelum laga, berbagai pihak khawatir tentang hal non teknis.
Yang mengagetkan lagi, manajer Timnas saja sampai kaget saat daftar susunan pemain Indonesia yang akan meladeni Arab Saudi diumumkan oleh PK.
Simpulnya, apa yang dilakukan oleh PK terhadap Timnas Indonesia, apa pun alasannya sudah menciderai dan membuat sakit hati di antara 286.693.693 jiwa rakyat Indonesia yang mencintai sepak bola akibat PK "kurang waras/kurang normal".