Semoga, sikap pemerintah Indonesia atas konflik Iran dan Israel, Indonesia benar-benar dapat dan dianggap menjadi Semar untuk konflik Iran dan Israel, meski hanya melalui sikap: (1) Mendorong gencatan senjata. (2) Mengecam segala bentuk agresi dan penyerangan terhadap negara lain. (3) Menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional.(Supartono JW.17062025)
Selasa pagi (17/6/2025), ada pertanyaan dari sahabat melalui pesan WA, tentang bagaimana sikap kita menghadapi perang Iran vs Israel.
Sementara, di Republik ini, oknum-oknum di pemerintahan malah masih sibuk membuat kegaduhan, dan Presidennya sedang ada program-program lawatan ke manca negara.
Kegaduhan itu pun seperti sudah terstruktur, tersistem, dan  masif (TSM). Bila ada pihak yang mempermasalahkan "A", maka dihantam dengan skenario "B". Agar tentang "A" dilupakan, dan begitu seterusnya, terus ada akal licik demi mengamankan segala kepentingan dan keuntungan mereka.
Kini, skenario "mereka" sedang dalam "adegan Empat Pulau". Sebelumnya ada adegan korupsi, pagar bambu, ijazah, nikel, dan lainnya, yang sulit jejaknya diikuti oleh rakyat jelata (biasa),
Karenanya, menjawab pertanyaan sahabat saya itu, saya mengatakan mari mendoakan yang benar dan baik yang akan menang. Aamiin YRA.
Apa maksud yang benar dan baik akan menang? Tentu, kita percaya bahwa segala perbuatan yang benar dan baik, di dunia mau pun di akhirat, pasti akan menang. Meski pun, saat masih di dunia, perbuatan benar dan baik, sering dikalahkan oleh "kelicikan dan kekuasaan".
Lalu, siapa yang benar dan baik antara Iran dan Israel? Manusia di seluruh dunia yang memahami masalah mereka pun tentu dapat menjawab siapa yang benar dan baik, sesuai versinya.
Yang di pihak Iran, akan menyebut mereka yang benar dan baik. Sebaliknya yang di pihak Israel, akan mengaku merekalah yang benar dan baik. Tetapi, kita di Indonesia, yang diberikan kecerdasan spiritual (SQ), intelektual (IQ), dan emosional (EQ), memahami akar masalah mereka berkonflik, maka akan dapat secara obyektif, menilai siapa yang benar dan baik.
Serangan balasan
Dipicu oleh pemboman Israel di kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 yang menewaskan tujuh perwira militer Iran, termasuk seorang jenderal senior. Maka, dari akar konflik tersebut telah mencapai level baru yang lebih mengkhawatirkan setelah Iran melakukan serangan balasan dengan rudal dan drone ke wilayah Israel pada 13--14 April 2024.