Saat Trump sampai menyetop pendanaan ke WHO karena di baliknya ada siapa? Indonesia malah menerima dan mengizinkan sebagai tempat uji coba vaksin.
(Supartono JW.09052025)
Pengamat pendidikan nasional
Terkait, Indonesia menjadi  Negara sejahtera nomor satu, saya sudah menanggapi melalui artikel berjudul: "Indonesia Negara Paling Sejahtera Versi Harvard University, Berbeda dengan Versi KBBI". Namun, dari artikel itu, pagi ini, Jumat (9/5/2025) pukul 06.41 WIB, ada yang mengirim pesan di WA saya. Pengirim juga seorang akademisi hebat. Menanggapi apa yang saya tulis. Pesannya:
"Yang aneh Israel di peringkat kedua ...Mereka pro sosial pada bangsanya, Â sangat arogan? Sehingga gencar genocide ...".
"Jadi? Surveynya sangat self interest dan tendensius?"
Atas pesan itu, saya pun menjawab dengan bercanda:
"Kira-kira Indo bayar berapa ya? Kalau benar, kasihan, sekelas Harvard jadi buzzer".
"Nah itulah. Dengan Bill Gates saja takluk." responnya lagi.
Tanpa disadari, sambil saya menyeruput kopi, kami pun membincang tentang Bill Gates yang sepertinya "berhasil" menghipnotis Presiden Prabowo, sebab, sangat miris, Indonesia "seperti kerbau dicucuk hidung". Mau saja menjadi tempat kelinci percobaannya Bill Gates.
"Dunia sudah tahu kelakuan Bill Gates yang bermain-main sebagai "Tuhan" dan mau depopulasi dunia dengan program nyamuk dan vaksin beracun. Kenapa Indonesia MAU rakyatnya jadi korban hanya karena "bantuan" sekian triliun?" Ujar sejawat saya itu.
Untuk menguatkan hal terkait Bill Gates yang "membahayakan" ini, sejawat saya pun menghujani saya dengan berbagai konten dari berbagai jenis media sosial. Konten-konten yang mengingatkan akan ancama Bill Gates, melengkapi konten-konten yang sudah saya baca, lihat, tonton, di berbagai Grup WA lainnya.
