Terkait sepak bola nasional sekarang, tidak boleh ada matahari kembar. Terbaru, meski banyak pihak yang andil dalam keberhasilan Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 Qatar 2025, Pelatih Garuda Muda, Nova Arianto baru berterima kasih kepada PSSI dan pemain. Semoga, tidak diganti pelatih lain saat Piala Dunia. Aamiin.
(Supartono JW.09042025)
Pengamat sepak bola nasional
Pengamat pendidikan nasional
Kendati masih menyisakan satu laga terkhir fase Grup C Piala Asia U-17 versus Afghanistan U-17, usai melumat Yaman U-17 dan memastikan Timnas Indonesia U-17 menjadi peserta Piala Dunia U-17 Qatar, November 2025, ada dua hal yang dinanti oleh publik sepak bola nasional, hingga beberapa pihak pun bertanya dan tukar pikiran dengan saya.
Oleh sebab itu, hasil tukar pikiran itu, saya tulis menjadi artikel ini. Mohon maaf, artikel ini hanya salah satu sudut pandang saja. Bisa jadi pemikirannya salah. Mohon maaf hanya sekadar pemikiran. Namun, bila benar, minimal dapat memberikan pencerahan.
Dua hal pemikiran
Dua hal tersebut adalah,
(1) Kepada siapa saja Nova Arianto (NA) berterima kasih?
(2) Warganet, netizen, hingga pengamat sepak bola, di berbagai media dan medsos, tiba-tiba takut bila Erick Thohir (ET) akan "kumat", mengganti NA dengan pelatih "kelas dunia" versi ET.
Publik sepak bola nasional sangat paham keberadaan dan proses Timnas Indonesia U-17 sejak awal dibentuk baik dari sisi pelatih mau pun pemain. Oleh karena itu, publik pun berharap, NA menjadi orang yang pandai bersyukur dan tahu berterima kasih.
Oleh sebab itu, selepas Garuda Muda menang vs Yaman dan memastikan diri lolos ke Piala Dunia, saya, sampai menulis artikel "Cara Berterima Kasih Bima Sakti" setelah membawa Garuda Muda menjadi juara Piala AFF U-16 2022. Pasalnya, Nova tidak seperti Bima Sakti.
Saat itu, Bima Sakti merasakan bahwa sukses yang didapat karena banyaknya dukungan dari luar. Dia menyebut ada pemerintah sampai terkait andil kehadiran kompetisi-kompetisi usia dini.
"Saya terima kasih kepada seluruh stakeholder, yang paling atas pemerintah ada Pak Presiden, Menpora, PSSI, klub-klub Asprov (Askot, Askab), kompetisi-kompetisi EPA, Soeratin, dan kompetisi lainnya," kata Bima Sakti dalam podcast di akun Youtube Sport77.
Lebih hebat, mantan asisten pelatih Luis Milla, dan senior Nova Arianto ini, juga tidak melupakan andil para pelatih SSB dan akademi. Dia merasa karena sentuhan tangan dingin pelatih SSB dan akademi membuat kerja menjadi mudah.
"Paling bawahnya lagi SSB dan akademi. Saya sudah tidak sempat lagi latih passing dan corssing. Kemarin itu gol-golnya cantik, itu bukan saya yang ngajarin, itu pelatih SSB semua yang ngajarin. Oleh sebab itu kami terima kasih kepada pelatih SSB dan akademi," Bima Sakti melanjutkan.