Berapa banyak pula, kita masa bodoh kepada orang lain/pihak lain, baik secara sadar dan tidak sadar, karena orang-orang yang kita masa bodohi, kita anggap layak untuk diperlakukan masa bodoh?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata majemuk masa bodoh bermakna menyatakan tidak senang hati, terserahlah, sesukamulah, tidak peduli apa-apa, tidak memperhatikan sama sekali, acuh tak acuh, tidak peduli apa-apa, tidak ikut memikirkan perkara orang lain.
Sejatinya, sikap masa bodoh atau bodo amat bisa menjadi positif jika ditempatkan pada situasi yang tepat. Sikap ini dapat membantu seseorang berpikir lebih jernih dan positif, sehingga tidak mudah stres atau baperan.
Namun, sikap masa bodoh yang berlebihan bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Sikap ini bisa membuat seseorang tidak peduli terhadap hal-hal penting, terutama yang menyangkut hak dan kewajiban seseorang dengan orang lain, dengan pihak lain, dengan lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, grup/perkumpulan/kekeluargaan, dan lainnya.
Yang pasti, dampak negatif sikap masa bodoh terutama terhadap hal-hal penting dan  masalah sosial akan merugikan diri sendiri, merugikan orang lain, pihak lain, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, grup/perkumpulan/kekeluargaan, dan lainnya.
Berhentilah peduli
Bila kita, selama ini sudah berupaya peduli, tidak masa bodoh kepada orang lain, pihak lain, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, grup/perkumpulan/kekeluargaan, dan lainnya, namun tidak berbalas setimpal, maka tidak ada salahnya, kita rehat sejenak. Atau rehat sama sekali demi kebaikan diri kita sendiri.
Sebab, saat kita bersikap masa bodoh karena orang lain, pihak lain, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, grup/perkumpulan/kekeluargaan, dan lainnya, masa bodoh pada kita, kita dapat berbuat masa bodoh pula, bukan dengan maksud membalas.
Tetapi untuk maksud menyehatkan pikiran dan hati kita sendiri agar saat kita mengambil sikap masa bodoh, saat itu, kita manfaatkan untuk merefleksi diri, instrospeksi diri. Kita dapat berpikir lebih jernih dan positif, sehingga tidak stres dan terbawa perasaan akibat orang lain, pihak lain, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, grup/perkumpulan/kekeluargaan, dan lainnya, bersikap masa bodoh kepada kita.
Pada saatnya, berhentilah memikirkan, mementingkan, dan membutuhkan orang-orang yang tidak memikirkan, tidak mementingkan, dan tidak membutuhkan kita.