(1) Awal Ramadan, Ternyata Sama di +62
Meski Indonesia anggota MABIMS, sebab mengikuti aturan dan ada faktanya, ternyata awal Ramadan bisa berbeda dengan negara anggota lainnya.
(Supartono JW.01032025)
Awalnya banyak masyarakat yang mengira, awal Ramadan di Indonesia akan ada perbedaan. Tetapi pada akhirnya, umat muslim di Indonesia dapat memulai ibadah Ramadan dalam waktu bersamaan. Sebab, meski salah satu ormas sudah menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah (H) pada 1 Maret 2025, namun sebagian masyarakat tidak yakin, pemerintah akan memetapkan 1 Ramadan pada 1 Maret pula.
Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintah akan selalu berbeda dengan salah satu ormas tersebut.
Saya sendiri juga termasuk kaget, pasalnya dalam sidang isbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta, dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Menag mengungkapkan bahwa:
"Dari Indonesia bagian timur tengah maupun barat tidak berhasil melihat Hilal. Maka kami harus menunggu hasil rukyatul hilal sampai wilayah paling barat. Dan ternyata ditemukan hilal di provinsi paling barat di Aceh. Dua orang menyaksikan ditambah pengukuhan hakim agama setempat. Maka dengan ini diputuskan 1 Ramadan ditetapkan besok 1 Maret 2025," kata Menag Nasaruddin Umar, Jumat (28/2/2025).
Pada akhirnya, Menag menegaskan bahwa umat Islam di seluruh Indonesia sudah bisa melaksanakan salat tarawih pertama dan memulai ibadah puasa Ramadan 1446 hijirah mulai hari Sabtu, 1 Maret 2025.
Sejatinya, potensi penetapan awal Ramadan pada 1 Maret ini sudah disampaikan Anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya. Dia menyatakan kemunculan bulan baru sudah teramati di dunia dan di Indonesia.
"Pada peta dunia, ketinggian hilal sudah sangat signifikan. Di seluruh wilayah dunia, yang paling timur saja 1 derajat, paling barat sampai 14 derajat. Di wilayah negeri kita, kita lihat angkanya lumayan, di sini 3,2, di sini 4,4," kata Cecep di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Oleh sebab itu, Cecep menegaskan di wilayah Indonesia sudah ada yang memenuhi kriteria yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) yaitu ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4.