Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Vs China, Siapkan Timnas yang Benar dan Baik, STy

12 Oktober 2024   08:27 Diperbarui: 12 Oktober 2024   08:34 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya juga melihat daya juang dan kengototan pemain tidak seperti saat melawan Arab Saudi dan Australia. Tentu ini adalah akibat dari persiapan latihan yang main-main. Becanda.

Lebih dari itu, berbagai media massa dan online pun sudah mengigatkan bahwa pengadil Bahrain vs Indonesia ini wajib diwaspadai karena kerap membuat keputusan kontroversi.

Dari pengingatan-pengingatan itu, atau sebagai pelatih profesional dan kelas dunia, bukankah seharusnya STy sudah paham apa yang harus dipersiapkan oleh dirinya untuk kesiapan pasukannya?

Maaf, nyatanya kali ini, STy andil besar dalam kegagalan Garuda meraih 3 poin. Apa salah STy, versi Supartono JW?

(1). STy, main-main/coba-coba dengan komposisi pemain di starting 11, meski dalihnya taktik. Satu pemain belakang, satu pemain tengah, dan satu pemain depan yang diturunkan coba-coba, adalah penghambat utama permainan tim tidak berkembang.
(2) STy coba-coba pemain debutan, langsung turun sejak kick off.
(3) Dalam laga saya lihat dan terkesan hanya Jay Idzes, yang paham ini sepak bola, jadi harus siap risiko saat wasit memimpin sesuai pesanan.

Nomor (1) dan (2), salahnya STy di mana? STy masih coba-coba padalah laga kualifikasi Piala Dunia. Bukan game internal atau uji tanding. Menurunkan pemain debutan sebagai starter. Apa harus setaktik itu?

Persoalan nomor (3), karena persiapannya main-main, para pemain pun "kurang bermental". Akibatnya terlihat memelas agar wasit meniup pluit. Bukan tetap konsentrasi penuh karena sepersekian detik selalu sadar, wasitnya "agak laen", membantu lawan menang. Maka siapa yang wajib menahan wasit agak laen itu. Tentunya pemain. Sampai di mana STy persiapkan mental pemain ini?

Wasit agak laen, sesuai aturan

Harus diakui, kepemimpinan wasit memang agak laen. Tetapi wasit berbuat seperti itu, pasti karena tahu ada aturan yang membenarkan.

Mengutip regulasi dalam Laws of the Game IFAB (International Football Association Board), tertulis bahwa "Waktu tambahan dapat diperpanjang oleh wasit namun tidak dapat dikurangi".

Sesuai aturan itu, gol penyeimbang Bahrain di menit 99 adalah sah. Karena waktu hanya ditambah 3 menit dari 6 menit tambahan waktu. Meski, di baliknya, mungkin memang benar ada maksud dan pesanan (curang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun