Saya juga melihat daya juang dan kengototan pemain tidak seperti saat melawan Arab Saudi dan Australia. Tentu ini adalah akibat dari persiapan latihan yang main-main. Becanda.
Lebih dari itu, berbagai media massa dan online pun sudah mengigatkan bahwa pengadil Bahrain vs Indonesia ini wajib diwaspadai karena kerap membuat keputusan kontroversi.
Dari pengingatan-pengingatan itu, atau sebagai pelatih profesional dan kelas dunia, bukankah seharusnya STy sudah paham apa yang harus dipersiapkan oleh dirinya untuk kesiapan pasukannya?
Maaf, nyatanya kali ini, STy andil besar dalam kegagalan Garuda meraih 3 poin. Apa salah STy, versi Supartono JW?
(1). STy, main-main/coba-coba dengan komposisi pemain di starting 11, meski dalihnya taktik. Satu pemain belakang, satu pemain tengah, dan satu pemain depan yang diturunkan coba-coba, adalah penghambat utama permainan tim tidak berkembang.
(2) STy coba-coba pemain debutan, langsung turun sejak kick off.
(3) Dalam laga saya lihat dan terkesan hanya Jay Idzes, yang paham ini sepak bola, jadi harus siap risiko saat wasit memimpin sesuai pesanan.
Nomor (1) dan (2), salahnya STy di mana? STy masih coba-coba padalah laga kualifikasi Piala Dunia. Bukan game internal atau uji tanding. Menurunkan pemain debutan sebagai starter. Apa harus setaktik itu?
Persoalan nomor (3), karena persiapannya main-main, para pemain pun "kurang bermental". Akibatnya terlihat memelas agar wasit meniup pluit. Bukan tetap konsentrasi penuh karena sepersekian detik selalu sadar, wasitnya "agak laen", membantu lawan menang. Maka siapa yang wajib menahan wasit agak laen itu. Tentunya pemain. Sampai di mana STy persiapkan mental pemain ini?
Wasit agak laen, sesuai aturan
Harus diakui, kepemimpinan wasit memang agak laen. Tetapi wasit berbuat seperti itu, pasti karena tahu ada aturan yang membenarkan.
Mengutip regulasi dalam Laws of the Game IFAB (International Football Association Board), tertulis bahwa "Waktu tambahan dapat diperpanjang oleh wasit namun tidak dapat dikurangi".
Sesuai aturan itu, gol penyeimbang Bahrain di menit 99 adalah sah. Karena waktu hanya ditambah 3 menit dari 6 menit tambahan waktu. Meski, di baliknya, mungkin memang benar ada maksud dan pesanan (curang).