Arab Saudi sangat dominan. Tetapi Garuda bermain efektif. Bahkan mampu menciptakan gol lebih dulu.
Kendala I dan P
Sayang, meski meladeni tim raksasa Asia, andai empat pemain depan tidak egois. Maka, bisa jadi, salah satu dari peluang akan menjadi gol.
Sayang seribu sayang, kendala lemah I dan P, menjadi catatan sangat serius bagi saya. Sebab, kemenangan Garuda justru dihambat oleh pemain Indonesia sendiri.
Tidak berbeda dengan pemain depan, pemain tengah yang diturunkan juga berkali-kali membuat repot pemain belakang karena lemah I dan P.
Kesimpulan
Simpulnya, meski Australia mendominasi, tetapi mereka tidak mampu menembus pertahanan Indonesia. Sementara, dengan bermain efektif, Indonesia dihambat mencetak gol oleh pemain depan. Dipersulit oleh pemain tengah.
King Indonesia/KingGaruda, BUKAN King Indo!
Selamat STy. Selamat King Indonesia atau King Garuda. BUKAN King Indo, ya netizen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI