Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selamat Ranking Empat, Versus Guinea Jangan Setelan Pabrik

3 Mei 2024   08:36 Diperbarui: 3 Mei 2024   08:37 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Irak tidak sesulit Uzbekistan. Tetapi beberapa pemain Garuda Muda, mempersulit diri sendiri untuk meraih kemenangan.

(Supartono JW.04052024)

Setelah melampau ekspetasi. Di luar dugaan mampu melaju hingga babak semi final. Lalu, kalah. Dalam perebutan tempat ketiga pun kalah. Tetap membuat bukan hanya publik sepak bola nasional, tetapi Asia Tenggara, Asia, hingga dunia, ikutan euforia atas kegemilangan Timnas Indonesia U-23 sebagai debutan di Piala Asia U-23 2024 yang mampu duduk di peringkat empat.

Apresiasi tinggi

Kendati, mimpi lolos ke Olimpiade Paris masih tertunda, capaian penggawa Garuda Muda asuhan Shin Tae-yong (STy) di Piala Asia U-23 2024, bukan hanya diguyur APRESIASI TINGGI dalam bentuk rupiah oleh segerombol pengusaha, tetapi juga acungan  jempol dari jutaan jempol rakyat Indonesia. Bahkan publik sepak bola Asia Tenggara mau pun dunia.

Pasalnya, tampil sebagai debutan, Garuda Muda mampu mencuri perhatian dunia dengan menyingkirkan tim kelas dunia Korea Selatan dan Australia. Menggebuk Yordania. Hanya kebobolan dua gol saat dibekuk Uzbekistan di babak semi final. Dan, kalah 1-2 dari Irak di perebutan juara 3.

Garuda Muda pun mendapatkan simpati dunia karena "dicurangi wasit utama dan wasit VAR" saat meladeni Qatar di laga perdana fase grup. Lalu, "dicurangi lagi oleh wasit utama dan wasit VAR" di babak semi final melawan Uzbekistan.

Kalah oleh diri sendiri

Atas kondisi itu, sebelum laga perebutan juara ketiga, saya pun menulis quote dalam pengantar artikel saya:

"Ada kesan TSM untuk singkirkan Indonesia, bahkan hingga laga perebutan juara tiga Piala Asia U-23. Ada fakta, pemain Indonesia seperti tidak disentuh pikiran dan hatinya, sebab tercatat ada bukti data yang dibuat panitia dan yang kita saksikan dalam setiap laga.  Sehingga dalam laga perebutan juara tiga, lawan Indonesia yang sebenarnya adalah panitia, wasit, Irak, dan diri sendiri."

(Supartono JW.01052024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun