Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menilai Keberhasilan Kegiatan

13 Juni 2023   13:58 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:07 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Untuk tahu kita gagal atau berhasil, harus ada bukti kegiatan yang dilakukan, lalu diadakan penilaian berdasarkan fakta dan kenyataan. Bukan hasil rekayasa, apalagi sekadar karangan.

(Supartono JW.04062023)

Pekan ke-11, Kompetisi Sepak Bola Usia Dini bernama Liga Fair Play (LFP) U-14 yang dihelat oleh Indonesia Junior Soccer League (IJSL), Minggu, 4 Juni 2023, menjadi kesempatan bagi saya untuk membuat nilai rapor para pelakunya. Pasalnya, semua pelaku dalam Kompetisi LFP U-14 ini, telah mengaruhi sepuluh pekan kompetisi. Di dalamnya ada terpotong waktu rehat yang dapat dijadikan refleksi dan instrospeksi, yaitu saat jeda kompetisi di bulan Ramdhan hingga libur Hara Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Lalu, materi apa yang dapat dijadikan penilaian rapor? Materinya adalah tentang sikap, tindakan, dan perilaku selama pekan ke-1 hingga pekan ke-11 dalam kompetisi LFP U-14 di lingkungan dan lapangan Ayo Arena, Sentul City Bogor.

Penilaian sentang sikap, tindakan, dan perilaku itu, secara gradasi adalah dari sisi intelegensi, personality, teknik, dan speed. Instilah tersebut biasa disebut dengan akronim yang mudah dibaca dan diingat, yaitu TIPS. Sehingga urutannya menjadi: teknik, intelegensi, personality, dan speed.

Logikanya, siapa pun yang melakukan teknik dan speed dalam berbagai hal termasuk sepak bola, dengan teori dan praktik yang benar dan baik, maka dapat dipastikan, yang bersangkutan adalah orang yang terdidik (kognisinya, afektifnya, dan psikomotornya) di bangku sekolah/kuliah/lingkungan masyarakat. Juga  literatif, tahu matematika dan sains. Maka, cerdas intelegensi (otak) dan cerdas personality (kepribadian: mental, emosi, penguasaan diri dll).

Terlebih, LFP IJSL U-14 2023 sebagai kegiatan Pilot Project, wajib ada nilai rapor yang dihasilkan dari semua pelaku dalam kegiatan ini. Karenanya, sepuluh pekan, cukup bagi saya membuat penilaian rapor sementara semua pelakunya dengan standar penialain TIPS. Pekan ke-11, menjadi panggung bagi semua pelaku LFP untuk membuktikan dirinya, apakah lulus atau belum mengikuti kegiatan bernama LFP IJSL U-14 2023.

Standar lulus LFP IJSL U-14 2023

Seperti di bangku sekolah/perkuliahan formal, sejak LFP belum digulirkan, saya sudah menetapkan standar kelulusan TIPS semua pelaku LFP dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Fair Play dengan nilai minimal 70.

Maaf, sebagai praktisi/pengamat pendidikan nasional dan sosial, sekaligus sebagai praktisi/pengamat sepak bola nasional, mengamati jalannya sepuluh pekan LFP, saya senang dan bangga. Sepuluh pekan hingga panggung pekan ke-11, yang saya jadikan tolok ukur penilaian TIPS semua pelakunya, ternyata saya simpulkan, di pekan ke-11, semua pelaku LFP LULUS TIPS dan mencapai KKM minimal dengan nilai di atas 70.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun