Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

(12) Bila Komitmen, Merespons dan Tidak Apatis

3 April 2023   21:43 Diperbarui: 3 April 2023   22:12 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikustrasi Supartono JW


Orang-orang yang berkomitmen, bertanggungjawab: Cerdas intelegensi (otak) dan persinality (kepribadian). Kaya pikiran dan kaya hati. Cepat merespons terhadap segala sesuatu. Tidak apatis (acuh tak acuh, tidak peduli, masa bodoh). Sebab, tahu diri, sadar diri, punya simpati-empati, peduli, tahu malu, dan rendah hati. Sehingga membuat percaya, nyaman, tenang, dan membahagiakan orang/pihak lain.

(Supartono JW.Ramadhan12.1444H.03042023)

Hari ke-12 Ramadhan 1444 Hijriah, saya memotret kisah-kisah mulai dari lingkungan sekitar hingga drama-drama kehidupan khususnya di +62 hingga sandiwara kehidupan di dunia melalui media massa dan media sosial (medsos).

Di fase ibadah Ramadhan yang penuh ampunan, saya dan kita semuanya tentunya sangat berharap mendapatkan maghfirah/magfirah, dari Tuhan. Namun, sesuai hal yang saya potret dan alami hari ini, dari sekian banyak drama, kejadian, di antaranya banyak hal yang terkait dengan dua kata, yaitu komitmen dan merespons (di dalamnya apatis). Sehingga membuat orang/pihak lain tidak percaya, tidak nyaman, tidak tenang, dan membuat menderita, di suasana ibadah Ramadhan pun bagi umat lain.

Pasalnya, banyak kejadian-kejadian yang tidak sesuai harapan saya dan kita, ditimbulkan oleh orang-orang yang tidak taat, tidak tertib, tidak bertanggungjawab pada komitmen yang telah dibuat dan disepakati bersama. Sudah begitu diperparah dengan kondisi sikap tidak merespons (apatis).

Kondisi ini, sudah pasti, bagi siapa pun yang mengalami kejadian terkait hal tidak komitmen dan tidak merespon (apatis) dengan pihak yang seharusnya komitmen dan merespons, akan terganggu pikiran dan hatinya. Suasananya jadi tidak tenteram dan tidak nyaman. Karena ada sikap dan perlakuan tidak komitmen dan tidak merespons (apatis) dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Apa akibat dari komitmen yang diinginkari? Komitmen yang minim dan bahkan tidak ada respons? Banyak kerugiannya. Namun, yang pasti, akibat dari orang tidak komitmen, lalu bersikap tidak merespons, terpenting bagi saya, kita, selalu instrospeksi dan merefleksi diri agar tidak ikut dan terjerumus menjadi orang yang tidak komitmen, tidak merespon, dan tidak apatis. Selalu mawas diri, berupaya melangkah dengan benar dan baik di jalanNya, untuk kemaslahatan.

Komitmen, respons, apatis?

Istilah "komitmen" berasal dari Bahasa Inggris, yakni "commitment" yang berarti "menyatukan", "menggabungkan", dan "memercayai". Seiring berjalannya waktu, kata tersebut berkembang menjadi berubah makna yaitu menjadi "janji", "mempercayakan", "keterikatan", dan "kewajiban" untuk jangka panjang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu; kontrak; tanggungjawab.

Sementara respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Berarti tanggapan, reaksi dan jawaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun