Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Verus Tiongkok, Pembuktian Kualitas Timnas U-16 Sebenarnya

21 September 2019   08:24 Diperbarui: 21 September 2019   09:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mengapa harus berjuang sampai ujung dalam sebuah persaingan, bila kita sudah mengetahui cara memenanginya." (Supartono JW.21092019)

Nasib Timnas U-16 untuk dapat lolos otomatis ke putaran babak final Piala AFC U-16 2020, di ujung tanduk tatkala menjalani laga terakhir versus Tiongkok, Minggu malam(22/9/2019) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). 

Hanya hasil menanglah yang dapat membawa Garuda Asia menjadi juara grup. Bila hasil akhirnya draw apalagi kalah, maka Timna U-16 akan menjadi runner up grup. 

Untuk lolos ke putaran final, juga harus kembali bersaing menjadi salah satu dari empat runner up terbaik. Untuk itu, tak ada kata lain bagi pengasuh Timnas, Bima Sakti, untuk dapat memaksimalkan pasukannya agar dapat menang dari Tiongkok. 

Seluruh publik sepak bola nasional, sangat berharap, demi prestasi sepak bola nasional yang kini masih melukai hati segenap pecinta sepak bola nasional karena Timnas Senior dan ranking FIFA Indonesia semakin terpuruk, maka kemenangan Timnas U-16 atas Tiongkok akan menjadi obat penawar. 

Terlebih Indonesia sebagai tuan rumah Kualifikasi. Laga melawan Tiongkok memang belum terjadi, hasil akhir juga baru kita ketahui besok malam, namun dalam perjalanan Timnas U-16 di babak kualifikasi ini, memang ada yang patut disesali. 

Ketika kesempatan terbuka sebelum babak akhir kualifikasi, atau bahkan jauh hari sebelum Timnas U-15/16 terbentuk, bila segala sesuatu dipikirkan, diprogramkan, dan dianalisis secara benar oleh para pengasuh Timnas ini, maka Timnas U-16, di ujung kualifikasi tidak harus menangggung beban wajib memenangi pertandingan. 

Tidak harus berpikir masih ada kesempatan menjadi 4 runner up terbaik untuk lolos ke putaran babak final. Nasi sudah menjadi bubur. Budaya menyesal di belakang bagi kegiatan sepak bola nasional malah sudah mentradisi dan dianggap lazim-lazim saja. 

Di Garuda Nusantara ini, sebelum kualifikasi dimulai, sudah dapat dibaca, siapa lawan terberat, dan kira-kira solusi Timnas U-16 harus menjadi juara grup apalagi sebagai tuan rumah, harus dengan cara apa plus menimbang dan mengukur kemampuan Timnas sendiri dari berbagai identifikasi masalah. 

Di mana letak kuatnya dan di mana letak kelemahan pasukan Timnas U-16 ini. Jadi, saat diketahui siapa dan bagaimana lawan, dan saat kick off juga dapat dibaca cara apa yang wajib ditempuh Timnas, maka itulah yang semestinya wajib diambil sebagai langkah prioritas. 

Ternyata. caranya harus menang banyak gol, lalu di partai akhir tugasnya jadi tidak berat, harus menang. 

Selalu, kisahnya nasi sudah menjadi bubur. Kini perjuangan akhir Timnas U-16, agar lolos otomatis ke putaran babak final Piala AFC U-16, sebagi juara grup, hanya dengan cara "wajib menang". 

Nah wajib menang inilah yang justru semakin membebani pemain muda yang kini publik sepak bola nasional sama-sama tahu kualitas kekuatan dan kelemahannya. 

Kendati bermain di hadapan publik sendiri, tak menggaransi Timnas U-16 dapat menjungkalkan Tiongkok di SUGBK. Timnas seniorpun dua kali terjungkal.

Fakta Timnas U-16, menghadapi tiga tim lemah, sektor depan Timnas masih kesulitan menciptakan gol yang sudah di depan mata. Sementara sektor belakang, selama ini belum teruji. Namun saat menang 15 gol saja, gawang Timnas juga kebobolan. 

Suporter hanyalah pemain keduabelas, tak dapat turun ke lapangan ikut menentukan jalannya dan hasil akhir pertandinga. Meski SUGBK penuh Merah, pasukan Timnas U-16 sendirilah yang menentukan hasil.

Dalam peristiwa Piala AFF U-15, saat Timnas ini bersua Thailand, barulah ketahuan kemampuan asli tim ini, dan harus mengakui keunggulan Thailand. 

Demikian pula besok, saat pasukan ini bertemu Tiongkok.   

Semoga, besok Timnas U-16 tampil kembali tanpa beban. Bermain cerdas dan berhasil memenangi laga. Bila pada akhirnya harus imbang apalagi kalah, tidak perlu publik sepak bola nasional kembali menyesal. 

Masih ada kesempatan lolos dengan jalur menjadi salah satu runner up terbaik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun