Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kualifikasi Piala Dunia Tersisa 6 Laga, Mau Bagaimana PSSI?

10 September 2019   23:08 Diperbarui: 11 September 2019   04:07 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemain timnas indoesia. (foto: kompas.com)

Nasib buruk Timnas Indonesia setelah untuk kedua kalinya ditekuk tim tamu, Timnas Thailand 0-3 Selasa (10/9/2019) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, sejatinya setali tiga uang dengan Timnas Malaysia yang juga ditaklukkan Timnas Uni Emirat Arab (UEA) 1-2. 

Sebagai tuan rumah, Indonesia sama-sama kalah. Namun, kekalahan Indonesia lebih mencerminkan bahwa Timnas Indonesia, dengan komposisi tim pelatih dan pemain yang ada, belum layak untuk mengarungi laga sekelas Kualifikasi Piala Dunia. 

Namun, dari delapan laga yang wajib dilakoni dalam kualifikasi, setelah dua laga terpuruk, apakah PSSI akan terus membiarkan Timnas menjadi bulan-bulanan lawan di sisa enam laga berikutnya? 

Bila Vietnam mampu menahan Thailand di kandangnya, namun Thailand mampu menjungkalkan Indonesia di SUGBK dengan tiga gol tanpa balas. Lalu, Malaysia yang memecundangi Indonesia juga di SUGBK dengan 2-3, namun Malaysia ditekuk UEA di kandangya 1-2, maka sangat jelas dua lawan yang belum di hadapi Indonesia. 

Yang pasti, secara matematis, Vietnam dan UEA akan lebih berat dari Malaysia dan Thailand yang sudah terlebih dulu mempermak Indonesia bahkan di hadapan suporter Indonesia. Meski secara matematis hitungan tersebut logis, namun fakta dalam laga masih bisa melenceng dari prediksi tergantung situasi dan kondisi, serta taktik dan strategi. 

Seandainya saja pelatih benar-benar memahami situasi dan kondisi tim serta dapat membaca kekuatan lawan dengan jeli, maka tidak seharusnya Timnas dua kali takluk di SUGBK. 

Kekalahan atas Malaysia, mungkin publik sepak bola nasional hingga para pengamat sudah malas membahasnya, karena kekalahan itu, benar-benar kesalahan pelatih yang tidak mampu meracik tim dengan benar. 

Ironisnya, sebelum kembali dikangkangi Thailand, sudah banyak kritik, saran, dan masukan dari publik sepak bola nasional, terutama atas komposisi pemain yang jauh dari ideal untuk sekelas skuat Timnas turun ke gelanggang. Sayang, nampaknya, barangkali masukan, kritik, dan saran dari publik sepak bola nasional, barangkali hanya di anggap sok tahu dan angin lalu oleh manajemen Timnas. 

Bahkan publik juga berpendapat, jangan-jangan bila Timnas U-22/23 asuhan Indra Sjafri yang mewakili dalam Kualifikasi Piala Dunia bisa jadi akan lebih bertaji, dari pada tim bentukan Simon yang lebih didominasi pemain uzur usia. 

Sekarang terserah PSSI dan manajemen Timnas. Mau membikin dan menyiapkan Timnas seperti apa untuk menghadapi enam laga lanjutan berikutnya. 

Hampir semua publik sepak bola nasional baik yang tetap setia hadir ke SUGBK, maupun yang menonton bersama di rumah, kini komentarnya satu suara, malas mendukung Timnas senior. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun