Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Taruna

30 Maret 2019   07:27 Diperbarui: 30 Maret 2019   09:14 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hebe The Goddess of Eternal Youth - bugwomanlondon.com

Pembuktian peribahasa "Berrakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Terbukti sih. 'Sakit-sakit' dulu bikin artikel, akhirnya senang karena naik pangkat. 

Pembuktian pepatah Jawa yang berbunyi, "Ojo mangro mundak kendo". Artinya, jangan berfikir mendua atau tidak fokus, agar tidak luntur niat dan semangat. Terbukti bahwa bila kita fokus pada satu tujuan, dan bersungguh-sungguh, maka tujuan kita akan terlaksana, target kita tercapai. Fokus untuk naik pangkat dan mikirin gimana caranya, semangat dan sungguh-sungguh bikin tulisan, endingnya beneran naik pangkat. 

Pembuktian atas pepatah “To move forward, you must first take a step”― Chase S.M. Neill. Ya. Untuk beranjak ke depan menjadi Taruna, langkah pertamanya ya menulis. Dan, sudah rahasia umum, langkah pertama selalu yang terberat. 

Tapi ngomong-ngomong soal Taruna, ternyata di Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KBBI) tidak kutemukan kata itu. Kata 'taruna' tidak ada, yang ada: 'teruna'.  Menurut KBBI, 'teruna' dieja te.ru.na adalah kata benda yang memiliki pengertian sbb:
(1) pemuda; muda: anak teruna, muda teruna , pemuda, anak muda;
(2) pelajar (siswa) sekolah calon perwira; kadet;
(3) pria remaja yang masih bujangan

Kata 'taruna' dengan huruf kedua 'a', bukan 'e', malahan ada pada bahasa Sanskerta dan bahasa Kawi, Jawa Kuno. Artinya: muda (laki-laki). Untuk perempuan, Taruni. 

Di tahun 80-an, ada istilah yang menggunakan kata 'taruna', yaitu kegiatan remaja di level Kecamatan maupun wilayah administratif di bawahnya yang diwadahi dalam sebuah organisasi yang bernama Karang Taruna. Aku nggak tahu apakah organisasi masih ada di era sekarang. 

Selain itu, ada pula nama Sri Taruna Jaya. Nama ini dikenal di Bali sebagai nama raja di Bali. Beberapa sumber tutur dan tulis baik Prasasti, Purana, Piagem, Babad, Prakempa dan Pamancangah disebutkan nama Sri Taruna Jaya adalah salah satu raja yang memerintah pada sekitar tahun 1226 Saka.  

Ada salah satu kepustakaan kuno di Pulau Jawa yang menceritakan tentang Banten yang memuat kata taruna. Pustaka kuno itu adalah  Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara, parwa II sarga 4, dan Pustaka Pararatwan i Bhumijawadwipa, parwa I sarga 4, meriwayatkan secara rinci tentang tokoh Syarif Hidayat (sumber: scribd.com, Sejarah Kerajaan Tatar Sunda): 

Cuplikannya berbunyi sebagai berikut: ri sampunya syariph hidayat yuswa taruna / akara Twang puluh warsya / rasika dharmestha mwang ahyun dumadyaken accaryagameslam / matangyan lungha to ya ring mekah // ri kanang rasika maguru ring seh tajuddin al kubri laurasnya rzuang warsya/ irika to ya ringseh ataullahi sajjilli ngaran aranung panganutanya imam saphii// ring huuncs Twang warsya / tumuluy rasika lungha ring kitha bagdad/ ng kana magunn tasawwuph rasul laman tamolah ing pondok unuang pasanak rama nira // tumuluy mulih to ya ring masimagan // syariph hidayat urns makolih akweh ngaran ira ya to sayid al kamil seh nurrudin ibrahim ibnu maulana sultan mahmud cl khibti ngaran ira waneh //

Terjemahannya:

Sesudah Syarif Hidayat menjadi pemuda, baru berusia dua puluh tahun, bersikap saleh dan ingin menjadi guru agama Islam. Oleh karena itu pergi dari Mekah. Di sana berguru kepada Syekh 'Tajuddin al Kubri, lamanya dua tahun. Pada waktu itulah, dari Syekh Athallahi Sajjilli, ia mengetahui nama anutan mazhab Imam Syafi'i. Selesai dua tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun