Mohon tunggu...
Maulana Wahid Fauzi
Maulana Wahid Fauzi Mohon Tunggu... -

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Mau Jadi Korban Viktimisasi

15 Oktober 2015   22:44 Diperbarui: 15 Oktober 2015   23:19 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk itu, jika menemui kondisi serupa, dia hanya menyarankan satu dan cuma satu-satunya hal; “Tekan harga diri dan ego kita. Toh hanya untuk sesaat sampai mereka lewat. Mengalah saja, dan itu tak mengurangi kelelakian kita,” katanya. “Jangan lupa, selalu juga keluarkan energi positif di jalan. Nanti yang akan terjadi, insya Allah yang positif-positif juga. Jangan sampai gara-gara emosi, kita jadi korban viktimisasi.”

Dari paparan dengan beliau lah saya sumpah tersadar. Saya selama ini memang sulit menahan emosi di jalanan. Ketika tempat parkir yang sudah ditunggu diserobot orang, ketika di lampu merah sedang berhenti diklaksonin mereka di belakang yang tak sabar, ketika antrean di swalayan disalip, dan banyak kejadian keseharian lainnya yang tak berkenan, emosi saya pasti tersulut. Kini hasilnya, hampir sepekan sejak kejadian itu, saya menjadi lebih penyabar di jalanan. Meski hak saya diserobot atau saat melihat aksi konyol lainnya.

Kembali ke soal bersitegang dengan biker tadi, saya juga sadar sepenuhnya, jika saja saya dan si biker bertemu dalam kondisi, waktu, dan kesempatan berbeda, ceritanya mungkin lain. Boleh jadi kami bahkan akan akrab karena punya kesukaan yang sama. Saya gini-gini juga mantan anak motor loh. Vespa tua keluaran tahun 78 saya masih nangkring di garasi. Atau boleh jadi kami punya klub sepakbola favorit yang sama, bahkan siapa tahu kami masih kerabat jauh, dan andai-andai lainnya.

Saya, sebagai insan media, juga kenal banyak bikers di Banten. Beberapa bahkan pernah menjalin kerjasama sebuah perhelatan acara. Nobar laga sepak bola misalnya, atau mengundang mereka untuk acara pentas musik. Sejumlah klub motor, termasuk klub Vespa dan klub moge di Cilegon, pernah saya angkat profilnya dan liputan touringnya. Artinya, saya tidak anti bikers kok. Saya juga bukan pembenci klub motor. Tapi, tadi itu, jika menerima perlakuan oknum bikers yang kurang berkenan, saya selalu responsif. Kini setelah peristiwa yang membuat saya dan keluarga hampir jadi bulan-bulanan viktimisasi, saya memilih untuk lebih bisa bersabar. Saya mengalah untuk mencari selamat. Biarlah, menit itu, jalanan mungkin memang sedang menjadi milik mereka. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun