Mohon tunggu...
Poloria Sitorus
Poloria Sitorus Mohon Tunggu... Novelis - Mantan Jurnalis yang ingin terus menulis. Pecinta Novel, Dongeng dan Puisi. Hobi nulis, baking cake dan berkebun.

https://dapurpenadeardomoms.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Setelah Menyaksikan Sandiwara Putri Candrawathi

1 September 2022   15:42 Diperbarui: 1 September 2022   15:46 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*

Rekonstruksi untuk mengungkap misteri pembunuhan Brigadir J. yang dilakukan Ferdy Sambo dan ajudannya yang lain, pada 30 Agustus 2022 yang disiarkan oleh berbagai media, mempertontonkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi alias P.C seolah-olah sedang membuat adegan-adegan sandiwara baru sebagai alibi atau usaha untuk melepaskan dirinya dari jeratan hukum, padahal secara nyata P.C terlibat dalam kasus Pembunuhan Berencanan terhadap Brigadir J.

Meski sebelumnya Penyidik sendiri telah mengumumkan bahwa laporan P.C terkait adanya kasus pelecehan sebagaimana skenario awal yang dirancang Sambo dan Putri telah gugur karena tidak ditemukannya perkara tentang laporan itu. Namun, hingga kini kenapa P.C masih kukuh mempertahankan seolah-olah dia adalah korban? Sandiwara apa lagi yang akan dipertontonkan oleh P.C di hadapan seluruh masyarakat Indonesia?

Tentu saja publik dibuat murka dan semakin muak karena dibodohi secara terang-terangan oleh skenario Ferdy Sambo dan Putri C. yang dengan sadis dan keji telah menghabisi nyawa Brigadir J. seorang Putra Bangsa yang tentunya sangat dicintai dan dikasihi oleh Ayah/Ibundanya, keluarga dan orang-orang terdekatnya.

Sejak awal Ferdy Sambo telah senyata-nyatanya membuat skenario kebohongan demi berusaha menutupi kasus pembunuhan sadis yang mereka lakukan terhadap Brigadir J. Bahkan CCTV yang seharusnya bisa menjadi barang bukti bisa direkaya sedemikian rupa oleh Sambo dan Genknya karena sangat yakin mereka bisa menutupi kasus kematian Brigadir J. untuk selamanya tanpa diketahui pihak keluarga Brigadir J. dan masyarakat umum.

Nah, setelah kebohongan demi kebohongan terus-menerus dipertontonkan oleh P.C, Sambo dan Genknya, apakah mereka pikir rakyat akan bisa percaya institusi POLRI yang kelihatannya setengah hati mengungkap rahasia pembunuhan yang dilakukan Sambo dan P.C terhadap Brigadir J. ini?

Saat Tim Pengacara dari Keluarga (almarhum) Brigadir Joshua tidak diizinkan untuk melihat dan menyaksikan secara langsung proses Rekonstruksi yang digelar di TKP pada 30 Agustus 2022, secara tidak langsung Institusi POLRI sedang mempermalukan diri sendiri dan menunjukkan ketidak-profesional mereka dalam menangani kasus ini. Bukahkah seharusnya, proses Rekontruksi itu transfaran atau terbuka untuk umum? Lalu bagaimana dengan Perintah Presiden Jokowi yang mengatakan kepada POLRI untuk mengungkap kasus ini secara terbuka dan jangan ada yang ditutup-tutupi? Mungkinkah mereka sedang berusaha meringankan hukuman bagi para Pembunuh itu?

Kejanggalan lain yang paling kontras adalah saat tersangka Putri Candrawathi alias P.C yang datang ke TKP dengan pakaian modis serba putih, tidak seperti tersangka lainnya yang mengenakan Baju Tahanan berwarna orange. Pemandangan yang dipertontonkan P.C tentu saja membuat gerah seluruh masyarakat Indonesia yang tengah menantikan keadilan untuk keluarga (almarhum) Brigadir J. Dan juga cerminan keadilan sosial di Negeri tercinta ini.

Satu hal lagi yang paling tidak masuk akal, ketika katanya P.C tidak ditahan dengan alasan kemanusiaan karena masih memiliki anak kecil.

Ketika merencanakan pembunuhan sadis terhadap Brigadir J. apakah P.C, Sambo dan yang lainnya memikirkan rasa kemanusiaan? Bahkan dengan sengaja P.C kukuh mempertahankan fitnah yang sejak awal dia ciptakan untuk menodai harkat dan martabat keluarga Brigadir J. bahkan setelah mereka bunuh dengan keji dan biadap. Dimana letak hati nurani P.C sebagai seorang ibu? Benarkah P.C ini seorang 'Perempuan Bermuka Dua'---sebagaimana diungkapkan oleh Bunda Sekar Ayunda, seorang "Spiritual Healing" dalam chanel YouTubenya.

Meski pada akhirnya "petir" yang dikatakan Sambo telah menyambar CCTV dari TKP itu, kini benar-benar "menyambar" Sambo dan P.C sekeluarga. Dan atas kehendak Sang Pencipta, semua tabir yang selama ini berusaha ditutupi Sambo dan P.C akhirnya terbuka satu per satu.

Meski mereka yang merasa dirinya sebagai Para Penguasa yang bisa dengan seenaknya mempermainkan nyawa seorang anak manusia. Para Penguasa Keji yang merasa dirinya bisa membeli dan membayar hukum di Negeri ini dengan uang haramnya. Kita sebagai masyarakat jelata tidak harus putus asa atas keadilan yang (hampir) mustahil didapatkan di dunia ini. Marilah kita panjatkan doa, dalam keheningan malam-malam kita sebelum tidur, semoga siapa pun mereka yang telah berbuat zolim dibalaskan karmanya oleh Tuhan Semesta Alam, Sang Pemilik Kehidupan Yang Sejati.

Kepada Keluarga Besar Brigadir Joshua, terkhusus kepada Ayah/Bunda Brigadir J. semoga selalu diberi kekuatan, ketabahan dan keikhlasan untuk menerima semua cobaan di dunia yang fana ini. Kematian Brigadir J. ini tentulah tidak sia-sia, sebab dengan adanya kasus ini, membuka dan menunjukkan banyak rahasia dalam institusi yang selama ini dipercaya masyarakat sebagai penegak hukum---yang ternyata jauh dari harapan masyarakat.

Semoga Tim Pengacara Keluarga (almarhum) Brigadir J. tidak surut langkahnya meskipun berbagai strategi dan skenario-skenario baru mungkin sedang disusun ulang oleh Sambo dan P.C demi meringankan hukuman bagi mereka. Harapan kami sebagai masyarakat yang merindukan adanya keadilan, kiranya Tim Pengacara Keluarga (almarhum) Brigadir J. tetap mantap melangkah hingga kasus ini benar-benar tuntas. Sampai Sambo, P.C dan semua yang melakukan pembunuhan keji terhadap Brigadir J. mendapat hukuman sesua perbuatannya.

Masyarakat juga harus turut serta mengkawal kasus ini hingga tuntas. Para awak media, di mana pun, semoga saja diberi kekuatan untuk terus memberitakan kebenaran-kebenaran kepada publik agar masyarakat Indonesia tidak mudah dibohongi orang-orang seperti Sambo yang mungkin banyak bertopengkan dinas di institusi-institusi lainnya.

**

Salam Kompasiana.

Samarinda, 01 September 2022

Penulis adalah seorang ibu rumahtangga yang anti-gosip dan memilih menulis sebagai jalan bersuara. Sebab dengan menulis, suaraku akan terdengar sampai jauh. Menulis untuk kebenaran. Menulis untuk tugas kemanusian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun