Mohon tunggu...
Siti Zakiatul Qisti
Siti Zakiatul Qisti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai keanehan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diriku

4 Oktober 2022   01:53 Diperbarui: 4 Oktober 2022   02:01 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karena orang tua saya hanya mengizinkan untuk kuliah paling jauh jarak nya di UIN JAKARTA saja maka saya hanya bisa mengikuti jalur SPAN-PTKIN ini saja. Mengapa saya tidak mengikuti jalur yang lain? Ini adalah hal yang paling berat untuk saya, karena bapak saya sedang sakit parah dan tidak bisa ditinggal, khusus nya saya yang tidak ingin meninggalkan bapak saya, karena berat bagi saya untuk meninggalkannya.

Kemudian saya memutuskan untuk fokus saja dengan jalur SPAN-PTKIN di UIN JAKARTA dan jalur SBMPTN di salah satu Universitas di kota kelahiranku. Kenapa saya mengambil jalur SBMPTN di kota kelahiranku? Karena harapanku sudah pupus, bahwasanya prodi Psikologi tidak bisa aku gapai, dan selain itu saya sangat memikirkan kondisi bapakku yang semakin memburuk. Dan akhirnya, saya tidak lolos jalur SBMPTN, yang dimana saya sangat berharap diterima karena saya sudah bimbang dan dilema sekali dengan kondisi bapakku dan melanjutkan perkuliahanku ini. 

Akhirnya, saya fokuskan ke jalur SPAN-PTKIN ini, saya memilih prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, karena saya rasa prodi ini hampir mirip dengan prodi Psikologi. Kemudian hari pengumuman jalur SPAN-PTKIN pun tiba, dan alhamdulillah saya diterima dalam jalur ini. Namun ketika saya dinyatakan lulus jalur ini, saya tidak merasa senang dan juga tidak merasa sedih. 

Kenapa? Karena bapak saya tak kunjung sehat, justru semakin memburuk, ketika saya diterima PTN yang ada dipikiran saya adalah "saya harus merantau dan jauh dari bapak dan mama saya, bagaimana saya bisa?". Ternyata Allah lebih sayang bapak saya, pada tanggal 29 April 2022 bapak saya telah dipanggil yang mahakuasa lebih dulu, dan kejadian ini semakin membuat saya bingung, apakah saya harus lanjutkan perkuliahan ini dan merantau, jauh dari mama saya atau tidak?

Namun saya bersyukur sekali, karena mempunyai keluarga yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk saya, terutama mama saya. Beliau selalu memberi saya semangat dan tidak boleh menyerah dengan kuliah saya, justru harus lebih semangat dan membuat bahagia ayah saya walau tidak bersama lagi. Walau berat bagi saya, saya harus bisa melewati ini dan harus tetap semangat.

Hingga akhirnya, saya menginjakkan kaki di UIN JAKARTA, saya semakin kuat untuk bersemangat lagi dan bersungguh -- sungguh untuk mengemban ilmu di UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA. Dan saya bangga menjadi mahasiswi prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun