Mohon tunggu...
Siti Sopianti
Siti Sopianti Mohon Tunggu... privat blog

an intovert

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tugas Mata Kuliah Prof Dr Apollo (Daito) Pengakuan dan Pengukuran Asset Tetap

8 April 2020   20:45 Diperbarui: 8 April 2020   20:41 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk penyusutan asset tetap setiap bulannya, penentuan metode penyusutan ini berdasarkan pada dua kepentingan, pertama untuk Laporan Keuangan secara komersial maka mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan sekaligus untuk menilai kinerja finansial suatu perusahaan, kedua untuk Laporan Keuangan secara fiscal mengacu pada peraturan perpajakan guna kepentingan pelaporan pajak suatu perusahaan. Antara Laporan Keuangan Komersial dan Fiscal terdapat perbedaan, perbedaan tersebut yang mengakibatkan terjadinya koreksi, yang selanjutnya akan disajikan didalam laporan SPT Badan yang menampilkan kedua Laporan Keuangan tersebut.

Contoh Pengakuan dan Pengukuran Asset Tetap.

PT XYZ merupakan perusahaan Laundry, membeli sebuah mesin cuci senilai Rp. 4.800.000 pada tanggal 7/1/2020, adapun biaya kirim dari mesin cuci tersebut senilai Rp. 200.000. berdasarkan informasi di atas PT XYZ menggunakan metode garis lurus dan tidak ada nilai sisa. Asset dikelompokan menjadi kelompok 1 dengan masa manfaat 4 tahun.

Pada saat pembelian maka mesin cuci tersebut diakui sebagai asset PT XYZ, dan asset di laporan posisi keuangan bertambah.

Pengukurannya sebesar biaya perolehan, adapun biaya perolehan mesin cuci tersebut :

Harga mesin cuci : Rp 4.800.000

Biaya kirim           : Rp. 200.000

Maka nilai asset tersebut : Rp. 5.000.000

Jurnal saat pengakuan

Asset Tetap (Mesin Cuci) Rp. 5.000.000

      Bank                                        Rp. 5.000.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun