Drama adalah bentuk seni yang menceritakan sebuah cerita melalui sebuah percakapan atau dialog dan tindakan para tokoh, tetapi percakapan atau dialog juga dapat diartikan sebagai tindakan.
Drama ini pada dasarnya menampilkan beberapa karakter yang saling eksklusif dihubungkan bersama untuk membentuk sebuah cerita atau narasi. Pengarang menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita sebagai manusia yang hidup di dunia nyata, artinya tokoh-tokoh tersebut hidup dalam masyarakat.
Drama adalah salah satu bentuk sastra adalah gaya representasi yang berbeda dari bentuk sastra lain seperti novel atau cerita pendek, masing-masing menceritakan kisah yang melibatkan tokoh dengan kombinasi dialog dan narasi. Drama ini hanya terdiri dari dialog dan berikan penjelasan untuknya (skrip halaman). Sputradara menggunakan panduan dalam mengarahkan film. Dari beberapa makna tersebut mengartikan bahwa drama bukan sekedar karya seni yang bisa digunakan untuk hiburan murni, namun harus dipahami bahwa ini termasuk drama gambaran atau masalah hidup dan kemanusiaan yang tidak terpisahkan aspek sosial masyarakat dalam hubungan orang dengan orang lain.
Naskah adegan dramatis akan hidup jika ada konflik. Konflik adalah elemen yang memungkinkan karakter berinteraksi satu sama lain, dalam konflik yang tidak selalu perang, ada juga perbedaan antara konflik dan permusuhan antar karakter pendapat, pandangan, dan ketegangan batin antar tokoh juga termasuk konflik.
Dalam drama tersebut, konflik menimbulkan ketegangan dalam cerita disebut dengan rising tension klimaks. Jadi konflik dalam drama menjadi alasannya munculnya situasi dramatis yang memajukan cerita.
