Transformasi pengelolaan keuangan mengalami revolusi besar seiring pesatnya perkembangan era digital, dengan Generasi Z menjadi pionir utama dalam adopsi inovasi finansial. Kelompok demografis yang lahir di antara tahun 1995 hingga 2010 ini, yang dikenal sebagai digital native, menunjukkan karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya dalam cara mereka berinteraksi dengan teknologi dan mengelola aset keuangan (Adityara & Rakhman, 2019).
Kehadiran financial technology (fintech) menjadi katalis utama dalam perubahan landscape keuangan digital. Efisiensi yang ditawarkan oleh fintech telah mengubah paradigma tradisional dalam pengelolaan keuangan, memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai transaksi finansial secara real-time dan tanpa batasan geografis. Selain itu, gaya hidup kontemporer memberikan pengaruh yang substansial terhadap perilaku finansial Generasi Z. Tren digital lifestyle, yang mencakup e-commerce, subscription-based services, dan digital entertainment, telah membentuk pola konsumsi dan saving yang unik.
Perpaduan antara kemajuan teknologi finansial dan evolusi gaya hidup ini menciptakan ekosistem keuangan yang dinamis, di mana literasi digital dan finansial menjadi keterampilan fundamental yang harus dimiliki.
Revolusi Fintech dalam Sistem Keuangan
Financial Technology adalah suatu inovasi yang muncul dari penggabungan antara teknologi informasi dan layanan keuangan. Inovasi ini tidak hanya sekadar memperkenalkan alat atau aplikasi baru, tetapi juga berfungsi sebagai pendorong utama dalam transformasi model bisnis tradisional (Ariska dkk., 2023).
Di tengah revolusi digital, financial technology telah menciptakan paradigma baru dalam industri keuangan dengan menghadirkan ekosistem layanan yang terintegrasi dan komprehensif. Bagi Generasi Z, fintech telah menjadi lebih dari sekadar alat transaksi; ia telah berevolusi menjadi gaya hidup yang tak terpisahkan dari keseharian mereka. Preferensi generasi ini terhadap dompet digital dan aplikasi pembayaran mencerminkan pergeseran fundamental dari metode konvensional yang dianggap kurang efisien.
Bank Indonesia mengklasifikasikan fintech ke dalam empat kategori utama (Hakim & Hapsari, 2022):
- P2P Lending dan Crowdfunding
- Manajemen Risiko Investasi
- Payment, Clearing, dan Settlement
- Market Aggregator
Kehadiran fintech menawarkan berbagai keunggulan, termasuk aksesibilitas yang lebih luas ke layanan keuangan dan transparansi yang lebih baik. Namun, terdapat juga tantangan seperti masalah keamanan dan stabilitas operasional yang perlu diatasi.
Lifestyle sebagai Determinan Perilaku Keuangan
Gaya hidup termasuk dalam kebutuhan sekunder individu yang dapat berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan keinginan individu (Andrian dkk., 2022). Gaya hidup Generasi Z merepresentasikan transformasi fundamental dalam pola pengelolaan keuangan kontemporer. Berdasarkan perspektif Kotler, manifestasi gaya hidup tercermin secara komprehensif melalui serangkaian perilaku konsumsi dan penggunaan produk serta layanan.
Menurut (Purnama & Simarmata, 2021) beberapa faktor kunci yang membentuk dan mempengaruhi gaya hidup Generasi Z dalam konteks finansial meliputi:
- Latar belakang budaya
- Keluarga
- Pendidikan dan lingkungan