Screenshot, 'Kepala BP2MI Klarifikasi Pernyataan soal Imbauan Warga Kerja ke Luar Negeri'
sumber: Channe Youtube Kompas TV (https://youtu.be/vfF4hJJzAjA?si=UcuePA67RXLrmCtV)
Â
#KaburAjaDulu ajakan yang ramai di perbincangkan di X (Twitter) bukan hanya sekedar tren belaka di media sosial, ini mencermikan rasa gelisah dan lelah generasi muda Indonesia terhadap pemerintah yang tak kunjung sadar untuk segera berbenah diri.
Suara rakyat yang hanya dianggap suara jangkrik oleh pemerintah menjadikan rakyat muak memberikan asiprasi. Media sosia menjadi jalan untuk menyadarkan pemerintah betapa seriusnya masalah ini, tagar #KaburAjaDulu awalnya digunakan sebagai  sindiran/ejekan  untuk pemerintah, yang dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya dalam peluang bekerja. Namun, seiring waktu, tagar ini telah menjadi simbol kelelahan dan frustrasi masyarakat terhadap kondisi politik dan ekonomi yang tidak kunjung membaik.
Baru baru ini sindiran tersebut di refleksikan menjadi kenyataan dalam pernyataan oleh kepala BP2MI Abdul Kadir Kardi, Â yang meminta masyarakat mencari kerja ke luar negeri. Pernyataan ini menuai banyak pro dan kontra di kalangan generasi muda yang dianggap 'mengusir' secara tidak langsung. Dilansir dari channel Youtube Kompas TV pernyataan ini sudah di klarifikasi dan meluruskan maksud pernyataannya untuk memberikan informasi peluang kerja menjanjikan di luar negeri sebagai alternatif untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, beliau juga menyatakan akan memfasilitasi warga yang ingin bekerja di luar indonesia.Â
sumber:https://youtu.be/vfF4hJJzAjA?si=UcuePA67RXLrmCtV
Menurut opini penulis, dengan ramainya tagar ini harusnya menjadikan pemerintah lebih peka terhadap solusi yang diharapakan masyarakat, yaitu menjamin kesempatan kerja bagi SDM dalam negeri dan menyesuaikan  kebijakan persyaratan perusahaan yang  di nilai  tidak masuk akal. Bekerja diluar negeri memang merupakan kesempatan yang bagus, namun tidak semua orang ingin bekerja diluar negeri karena berbagai faktor pertimbangan dan biaya, yang menjadikaanya  bukan opsi yang menjanjikan.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, serta untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa lebih percaya diri dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI