Mohon tunggu...
Siti Roikhanah
Siti Roikhanah Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NIM 24107030126

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jejak Sunyi di Lereng Merapi : Maqom dan Uzlah Syekh Jumadil Kubro di Turgo

26 Mei 2025   09:40 Diperbarui: 26 Mei 2025   09:40 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat yang sama, pendakian ini menjadi cermin bagi ketekunan dalam perjalanan spiritual. Seperti suluk dalam tasawuf yang memerlukan waktu dan usaha terus-menerus, naik tangga ini mengingatkan bahwa meraih maqom batin bukan sesuatu yang instan.

Lebih dari itu, pendakian itu membukakan mata tentang betapa pentingnya mengurangi egoisme. Saat napas tersengal dan tubuh mulai lelah, aku tak bisa menuntut mudahnya perjalanan atau berharap semuanya berjalan cepat. Aku harus menerima keterbatasan diri, menundukkan keinginan untuk cepat sampai, dan belajar merendah yang mana merupakan sebuah sikap yang sangat penting dalam uzlah.

Di puncak Turgo, setelah menaklukkan rintangan fisik dan mental, aku merasakan damai yang sulit diungkapkan. Lelah tubuh terbayar oleh ketenangan jiwa, dan sunyi di maqom Syekh Jumadil Kubro terasa seperti pelukan hangat yang menyentuh hati terdalam.

Pendakian ribuan anak tangga itu bukan hanya perjalanan menuju sebuah tempat, tapi juga perjalanan menyelami diri, belajar sabar, ikhlas, dan berdamai dengan keterbatasan. Sebuah pengingat nyata bahwa dalam setiap langkah menuju Tuhan, kita diuji untuk menjadi lebih baik, lebih rendah hati, dan lebih tabah.

Maqom dan Uzlah: Jejak Ruhani Seorang Wali

Ilustrasi Ulama yang Menyendiri di Gunung (Sumber : Pinterest)
Ilustrasi Ulama yang Menyendiri di Gunung (Sumber : Pinterest)

Dalam tasawuf, maqom adalah tingkatan ruhani yang dicapai seorang salik (penempuh jalan spiritual). Setiap maqom memerlukan perjuangan: meninggalkan ego, menyucikan niat, menahan nafsu. Untuk itu, para sufi menempuh uzlah yaitu menyendiri, bukan karena membenci dunia, tapi untuk mengenali siapa diri sebenarnya, dan siapa Tuhannya.

Uzlah adalah perjuangan diam. Di tempat seperti Turgo, sunyi menjadi guru. Pohon-pohon menjadi saksi dzikir yang tak bersuara. Di sanalah seorang wali besar memilih jalan mengalahkan dirinya sendiri terlebih dahulu, sebelum menaklukkan hati-hati manusia dengan dakwah.

Nilai-nilai Spiritual dari Turgo

Bagi para pengunjung maqom ini, Turgo bukan hanya tempat ziarah melainkan menjadi ruang tafakur. Jejak uzlah Syekh Jumadil Kubro mengajarkan bahwa :

1. Ketenangan batin tidak datang dari keramaian, tapi dari kesediaan menyepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun