Mohon tunggu...
Siti Roikhanah
Siti Roikhanah Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NIM 24107030126

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jejak Sunyi di Lereng Merapi : Maqom dan Uzlah Syekh Jumadil Kubro di Turgo

26 Mei 2025   09:40 Diperbarui: 26 Mei 2025   09:40 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Wisata Religi Turgo (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Di lereng barat Gunung Merapi, tersembunyi sebuah bukit kecil bernama Turgo. Dibalut kabut pagi dan sunyi hutan pinus, tempat ini menyimpan jejak seorang tokoh besar dalam sejarah Islam Jawa yaitu Syekh Jumadil Kubro. Namun jejak itu bukan makam, melainkan maqom --- tempat spiritual, bukan fisik. Di sinilah diyakini beliau pernah ber-uzlah, menyepi dari dunia, menyelam ke dalam diri, dan mendekatkan hati kepada Tuhan.

Kisah ini bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan cermin yang memantulkan nilai-nilai spiritualitas yang relevan bagi manusia modern: tentang pentingnya hening, kesabaran, dan pencarian makna hidup di tengah bisingnya zaman.

Turgo: Antara Langit, Bumi, dan Sunyi

Dosen dan Teman-teman Melaksanakan Sholat Dhuhur di Puncak Turgo (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Dosen dan Teman-teman Melaksanakan Sholat Dhuhur di Puncak Turgo (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Bukit Turgo berdiri sebagai punggung sunyi di tengah keramaian wisata Kaliurang. Tidak mencolok, tidak megah. Namun di sinilah spiritualitas justru menemukan ruangnya. Tempat tinggi sejak lama dianggap sakral  layaknya Nabi Muhammad yang menyepi di Gua Hira. Dalam tasawuf, para wali memilih gunung atau gua sebagai ruang menyendiri dan menyucikan jiwa.

Masyarakat sekitar percaya bahwa Syekh Jumadil Kubro sempat berdiam di tempat ini, dalam perjalanan dakwahnya menyebarkan Islam di tanah Jawa. Maka dibangunlah sebuah maqom, bukan sebagai makam, tetapi sebagai tanda jejak ruhani.

Pendakian Ribuan Anak Tangga: Perjalanan Menuju Sunyi dan Kesabaran

Dokumentasi Perjalanan Bersama Teman Sekelas ( Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Dokumentasi Perjalanan Bersama Teman Sekelas ( Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Mengunjungi maqom Syekh Jumadil Kubro di Turgo bukanlah sekadar perjalanan fisik biasa. Saat pertama kali saya memulai pendakian, ribuan anak tangga yang menanjak tinggi langsung menghadang. Langkah demi langkah terasa semakin berat, napas mulai tersengal, dan otot-otot kaki mulai berkedut. Namun, di balik lelah itu saya menemukan pelajaran yang jauh lebih dalam.

Setiap anak tangga mengajarkan arti kesabaran. Tentang bagaimana tak langsung menyerah saat jalan terasa berat dan tantangan makin menumpuk. Saya belajar untuk tetap maju, meski tubuh sudah ingin berhenti, karena ada sesuatu yang lebih besar menanti di puncak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun