Mohon tunggu...
Siti Robiatul Adawiyah
Siti Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - yes iam

just try, and lets try

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Distribusi Tenaga Kesehahatan dalam Penuruan Stunting di Indonesia

2 Mei 2022   00:01 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:05 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

B. Distribusi Tenaga Kesehatan dalam Penurunan Stunting

Adanya dukungan dari tenaga kesehatan menjadi hal utama dalam pencegahan stunting. Permasalahan ini menjadi masalah yang harus diselesaikan secara bersama, mulai dari masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah. 

Dukungan yang kurang baik terutama oleh tenaga kesehatan menjadi pemicu tingginya angka stunting yang terjadi. Tenaga kesehatan berperan sebagai komunikator, bahwa setiap pesan penting yang bermanfaat bagi masyarakat disampaikan oleh para tenaga kesehatan. 

Selain itu tenaga kesehatan juga berperan sebagai motivator, mereka bertugas memberikan semangat terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga dan peduli terhadap kesehatan, dan yang terakhir tenaga kesehatan berperan sebagai fasilitator, maksudnya adalah tenaga kesehatan memberikan kemudahan terhadap akses sarana dan prasarana yang ada sehingga masyarakat mudah menjangkau pelayanan kesehatan yang ada.

Ketiga peran tersebut harus sejalan dengan prakteknya, tenaga kesehatan harus secara rutin melakukan interaksi dengan masyarakat. Dialog antara tenaga kesehatan dengan masyarakat yang dilakukan secara rutin akan menciptakan kebiasaan baru bagi lingkungan tersebut untuk melakukan hal-hal sebagaimana yang telah disampaikan oleh tenaga kesehatan. Minat masyarakat juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh tenaga kesehtatan. 

Dukungan tenaga kesehatan terkait penurunan angka stunting sanngat dibutuhkan, dengan adanya tenaga kesehatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait dengan bahay stunting menjadi lebih baik. Kemudian faktor yang menyebabkan penurunan angka stunting tidak maksimal yaitu akibat kinerja tenaga kesehatan yang tidak optimal dalam memberikan pengetahuan terhadap masyarakat.


Posyandu menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memntau pertumbuhan gizi balita dalam setiap daerah. Pemantauan terseut dilakukan dengan beberapa cara diantaranya melalui penimbangan dan pengukuran berat dan tinggi badan, pemberian kapsul vitamin A, memberikan pendidikan gizi terhadap ibu dan balita, serta melakukan penyuluhan pada ibu hamil.

C. Alokasi Anggaran Stunting 

Kasus pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 telah menjadi sorotan dunia, termasuk Indonesia yang saat ini terus melakukan pemulihan untuk Indonesia kembali sehat. 

Dalam hal ini menjadikan pemerintah melakukan penambahan anggaran terhadap sektor pemerintah terutama dalam kasus covid-19. Akan tetapi permasalahan kesehatan di Indonesia bukan hanya tentang pandemi saja, stunting sebagai kasus lama yang masih menjadi permasalahan besar juga perlu diperhatikan dan ditangani secara serius. 

Seperti yang dikatakan oleg anggota Komisi IX DPR RI Intan Fauzi yaitu bahwa alokasi dana untuk percepatan pencegahan stunting sebagai program prioritas nasional tidak boleh direalokasi dengan alasan apa pun. Untuk intervensi paket gizi, pemerintah mengeluarkan sebesar 300 miliar untuk dialokasikan dalam penangan stunting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun