Â
Kekurangan Dana dan Ancaman Shutdown
Sejak awal 2024, UNRWA kehilangan sebagian besar dukungan finansial dari donor utama seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Mereka menangguhkan dana setelah tuduhan terhadap sejumlah staf UNRWA pascaserangan 7 Oktober 2023, meskipun sebagian besar tuduhan itu tidak terbukti (Reuters, 2025). Akibatnya, pada 2025 UNRWA menghadapi defisit ratusan juta dolar.
Â
Kondisi ini membuat program pangan, layanan kesehatan, hingga pendidikan tidak bisa berjalan optimal. Laporan The New Humanitarian pada 2025 menegaskan, tanpa tambahan dana, UNRWA berisiko memangkas layanan dasar bagi jutaan pengungsi Palestina, bahkan menghadapi skenario "shutdown" sebagian operasional (The New Humanitarian, 2025).
Â
UU Israel Membatasi Aktivitas UNRWA
Masalah pendanaan semakin diperparah dengan langkah politik Israel. Pada Januari 2025, undang-undang baru resmi berlaku, melarang UNRWA beroperasi di wilayah yang diklaim sebagai bagian dari Israel, termasuk Jerusalem Timur. UU ini sekaligus membatalkan kesepakatan lama tahun 1967 yang sebelumnya memungkinkan UNRWA bekerja di wilayah pendudukan (The Cairo Review, 2025).
Â
Dampaknya langsung terasa. Pada Mei 2025, enam sekolah UNRWA di East Jerusalem ditutup secara permanen. Lebih dari 800 siswa kehilangan akses pendidikan, sebuah pukulan telak bagi generasi muda Palestina (AP News, 2025).
Â