Lebaran memang menjadi suatu peristiwa besar sehingga menjadihari libur nasional selama dua hari berturut dan libur cuti bersama. Ketika lebaran berkumpul bersama sanak saudara merayakan Idul Fitri menjadi suatu keinginan bagi sesama masyarakat di indonesia setelah sekian lama berkerja di luar daerah bahkan luar negeri.
Namun,itu semua menjadi terhalang akibat masih tetap bekerja dan tidak ada hari libur di hari raya. Ketika pandemi dan penyekatan dilakukan dimana-mana,kita sebagai warga hanya bisa mengikuti aturan dengan tidak mudik dan masih tetap bekerja sebagaimana bisa dilakukan seperti biasa.
Berikut beberapa profesi yng tetap bekerja meski dalam posisi lebaran:
1. Polisi dan Tentara
Profesi tersebut akan tetap bekerja meskipun dalam keadaan lebaran,polisi dan tentara akan selalu mementingkan negara dan masyarakat dibandingkan dengan kepentingan pribadi.Â
Maka ketika kita melihat polisi bahkan tentara dipinggiran jalan,itu merupakan bagian dari tugas mereka mengamankan dan melancarkan kegiatan lebaran demi kenyamanan bersama. Hal tersebut membuat mereka tidak bisa hanya libur ketika lebaran saja,namun setiap hari perayaan pun mereka diminta untuk tidak libur.
2. Seseorang yang bekerja di bidang transportasi
Profesi yang dilakukan seseorang di bidang transportasi meliputi sopir, pilot, pramugari, masinis, kernet, kapten kapal, dan masih banyak lagi. Justru seseorang yang bekerja di transportasi akan lebih disibukkan ketika lebaran. Mengapa tidak,semua pekerja transportasi melakukan kegiatan demi kelancaran bersama.
3. Pekerja media masa
Pada musim lebaran seperti ini pastinya seorang pekerja media masa seperti wartawan,reporter,dan lain-lain akan bekerja lebih ekstra dalam menyapaikan berita terkini bagi masyrakat.Â
Hal ini disebabkan karena ketika musim lebaran informasi tentang kepadatan kendaraan,kemacetan,ada kejadian-kejadian yang terjadi akan butuh diinformasikan kepada khalayak,maka pekerja media masa juga akan tetap bekerja meskipun lebaran
4. Pekerja SPBU
Saat-saat mendekati lebaran,kebutuhan bahan bakar akan meningkat dengan lonjakan pembeli sampai terkadang terjadi antrean. Maka seorang yang bekerja di SPBU akan sibuk melakukan pekerjaannya.Â
Jika SPBU tutup juga mengakibatkan tidak berjalannya suatu transportasi darat jika kehabisan bahan bakar. Jadi pekerja SPBU akan siap sedia melayani masyarakat kapan saja.
5. Pekerja kesehatan
Seperti yang kita lihat bahwa pekerja kesehatan tak kenal waktu bukan. Walaupun di hari raya idul fitri pun mereka akan mengutamakan kepentingan pasien dibandingkan kepentingan individu. Pekerja kesehatan akan siap sedia melayani pasien kapan pun.
6. Pegawai hotel dan restoran
Seseorang yang bekerja di tempat tersebut akan bekerja lebih ekstra karena ketika dalam keadaan lebaran pastinya banyak sekali orang yang melakukan kunjungan untuk bersama keluarga.
7. Pekerja teknologi komunikasi dan informasi
Ketika lebaran justru komunikasi dan informasi justru tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi ketika informasi yang aktual harus disampaikan,mau tidak mau seorang pekerja komunikasi dan informasi akan tetap bekerja meski lebaran.
Saat kita dalam keadaan diharuskan bekerja walaupun lebaran,kita juga perlu motivasi agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi semangat kembali dan tidak merasakan malas.
Seperti halnya ketika seorang atasan memberika bonus THR lebih untuk lebaran maka pastinya kita akan merasa seperti hidup kembali untuk bekerja. Jika kita tidak bersemangat ketika lebaran maka pekerjaan yang kita lakukan bukannya membaik malah menurun maka kita harus upayakan untuk tidak malas.
Ketika menjelang lebaran biasanya orang akan cenderung malas,namun pekerjaan akan tetap menjadi kewajiban. Sebelum hal malas itu menumpuk maka sebaliknya kita menyicil suatu pekerjaan yang dapat dilakukan.Â
Dan bekerjalah dengan teman yang rajin,jadikan patokan bahwa ketika teman rajin biasanya kita akan ikut rajin. Maka jangan menyerah dan tetap produktif ketika bekerja.
Siti Nuronniah PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan
