Pada era digital ini menyebabkan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat bersamaan dengan internet atau jaringan.Dampak dari teknologi digital ini berbeda pada setiap penggunanya.Â
Hal ini dapat dilihat dengan adanya media sosial yang sebagian besar orang di dunia menggunakannya dari berbagai kalangan, mulai dari anak usia sekolah dasar, SMP, SMA, mahasiswa, pekerja, dan lain sebagainya sehingga informasi dapat dijangkau dengan mudah dan tidak terbatas karena melalui media sosial ini, orang bebas menyebarluaskan informasi sekaligus mendapatkan informasi secara mudah dan cepat baik yang bersifat positif maupun negatif.
Negara Indonesia salah satu negara yang ramah terhadap teknologi digital dan aplikasi media sosial. Aplikasi YouTube dan Tiktok yang sekarang ini banyak digunakan sebagian besar anak muda untuk memberikan hasil kreasinya kepada masyarakat luas karena dengan YouTube dan Tiktok ini selain bisa berkreasi juga digunakan sebagai periklanan digital yang bisa menghasilkan uang. Konten yang di unggah di YouTube dan Tiktok ada yang positif dan ada yang negatif.Â
Media digital harusnya memiliki penyaringan konten yang nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas dan terhindar dari konten- konten yang bersifat negatif. Untuk mencegah konten-konten negatif sebaiknya Kominfo melakukan penyaringan konten negatif seperti konten yang bersifat SARA, pornografi, dan menimbulkan keresahan masyarakat karena konten negatif akan membuat kekhawatiran bagi pemerintah.
Dengan penyaringan konten ini diharapkan agar nantinya masyarakat bisa mengembangkan literasi digitalnya dengan konten positif sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas.
Konten positif yang dimaksud merupakan konten yang informatif, edukatif, dan menginspirasi. Contoh Konten positif seperti Motivasi hidup, Motivasi belajar, Tutorial mengerjakan soal matematika dengan cepat, dan lain sebagainya.Â
Upaya untuk menyebarluaskan kepada masyarakat luas terutama para pemuda yang sering menggunakan media sosial yaitu dengan cara melakukan sosialisasi, pemberdayaan masyarakat, serta promosi digital.
Selain itu, pemerintah sebaiknya meningkatkan literasi media kepada masyarakat yang memiliki tingkat literasi rendah karena nantinya konten positif ini kurang dipahami oleh masyarakat yang tingkat literasinya rendah.
Apabila sasaran utamanya para pemuda, maka pemerintah bisa bekerja sama dengan para kreator konten atau aplikasi untuk tetap menayangkan konten-konten yang bersifat positif dan bekerja sama juga dengan lembaga-lembaga pemerintah yang dapat membantu dalam pelayanan peningkatan literasi digital di Indonesia.
Sebagai upaya yang ditujukan kepada pelajar ataupun mahasiswa bisa melalui penciptaan aplikasi yang berkenaan dengan sains dan pendidikan yang nantinya dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang berkualitas seperti aplikasi Ruangguru, Zenius dan Scholar. Ini sangat membantu buat para pelajar atau mahasiswa untuk tetap belajar dan tetap bisa menjaga semangat belajarnya.