Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

17 September 2023   21:24 Diperbarui: 17 September 2023   23:06 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: Dokumentasi Pribadi diolah dari Canva

Artikel ini merupakan salah satu bagian dari tugas Guru Penggerak yang saya ikuti. Yakni, calon guru Penggerak diminta untuk membuat tulisan berupa keterkaitan antara mpdul 3.1 dengan modul-modul sebelumnya yang sudah dipelajari.

Dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang ada di LMS, berikut adalah jawaban-jawaban saya dan hasil koneksi antar materi yang berhasil saya tulis.

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara, khususnya Pratap Triloka, memiliki hubungan yang kuat dengan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Pratap Triloka, yang terdiri dari ing ngarso sung tulodo (contoh yang baik dari atas), ing madyo mangun karso (bangunlah tengah-tengah), dan tut wuri handayani (mengikuti dengan penuh tanggung jawab), menjadi panduan berharga dalam menghadapi masalah dan situasi yang memerlukan keputusan.

Seorang pemimpin yang menerapkan filosofi ini akan lebih cenderung untuk mempertimbangkan semua sudut pandang dan memastikan bahwa keputusannya adalah yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Ini menciptakan rasa keadilan dan kesetaraan dalam pengambilan keputusan.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Pentingnya nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang juga sangat relevan dalam konteks ini. Nilai-nilai kebajikan yang kuat, seperti kejujuran, keadilan, dan empati, akan membentuk prinsip-prinsip yang mendasari pengambilan keputusan. Semakin baik nilai-nilai ini terinternalisasi dalam diri seseorang, semakin bijaksana keputusan yang diambil, dan semakin dapat diterima oleh semua pihak.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatan coaching adalah suatu proses di mana seorang coach bekerja sama dengan coachee untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi yang terkandung dalam diri coachee. Dalam konteks ini, fokus coaching adalah membantu coachee untuk membuat keputusan yang mengutamakan kepentingan siswa. Dengan bimbingan dari coach, coachee akan merenungkan dan menguraikan solusi dari masalah yang dihadapi, sehingga coachee akan lebih terbuka terhadap beragam perspektif dan pola pikir yang dapat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Selain itu, melalui proses coaching ini, coachee akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap keputusan yang mereka rumuskan sendiri. Mereka akan merasakan keterlibatan pribadi dalam proses pengambilan keputusan, yang pada gilirannya akan membantu mereka merasa lebih memiliki keputusan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun