Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Kompasiner Wanita yang Menginspirasi

8 Maret 2021   20:42 Diperbarui: 9 Maret 2021   03:13 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: starline on Freepik via m.bola.com

Hari ini, tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Sebagai salah satu dari mereka, kiranya hari penting ini tak kubiarkan berlalu begitu saja tanpa kesan apapun.

Perempuan, entah mengapa saya lebih suka menggunakan istilah wanita, adalah sosok yang sangat penting di dunia ini bagi siapapun. Kita semua terlahir dari rahim seorang wanita yang kita sebut ibu.

Wanita bisa menjalankan beberapa peran, dalam satu waktu. Bisa sebagai seorang istri sekaligus seorang ibu, bahkan dalam kondisi tertentu bisa merangkap beberapa peran. Sebagai istri, ibu juga sebagai wanita karir. Ada pula  beberapa wanita yang berperan sebagai ibu dan ayah sekaligus atau kita kenal dengan istilah "single parent".

Wanita yang Kerap dipandang Sebelah Mata, Nyatanya Bisa Menghasilkan Karya Hebat dan Menginspirasi

Wanita yang kerap sekali mendapatkan julukan makhluk yang lemah, nyatanya bisa melakukan hal-hal hebat yang tidak bisa dilakukan oleh kaum pria. Wanita yang kerap dipandang sebelah mata, nyatanya bisa menghasilkan karya hebat dan menginspirasi bagi kaumnya, bahkan membuat para pria berdecak kagum kepadanya.

Nah, dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, saya akan menulis tentang Tujuh Kompasianer Wanita yang Menginspirasi.

Ketujuh nama ini saya anggap sudah mewakili dari ratusan Kompasianer wanita lainnya. Dan kalau saya tidak memilih nama Anda, bukan berarti Anda kurang hebat atau apa, namun keterbatasan saya saja yang menyebabkan saya belum memasukkan nama Anda dalam artikel saya ini.

Tujuh Kompasianer Wanita yang Menginspirasi

Baiklah, siapa saja tujuh Kompasianer Wanita yanh Menginspirasi menurut saya? Berikut ini ulasannya.

1. Roselina Tjiptadinata

Siapa yang takkenal dengan sosok wanita yang satu ini? Semua pasti sudah kenal. Ya, Bu Roselina Tjiptadinata, biasa saya sapa Bu Rose, Lansia yang tinggal di Australia bersama pasangannya.

Wanita lansia yang sangat hebat. Di mana letak kehebatannya? Apakah beliau seorang pejabat? Atau publik figur? Sependekpengetahuan  saya, beliau bukanlah pejabat atau publik figur. Namun sosoknya begitu dikenal terutama di Kompasiana.

Istri dari Kompasianer senior, Tjiptadinata Effendi ini, adalah wanita setia. Beliau selalu mendampingi suami di manapun berada, baik suka maupun duka. Saat masih muda sampai lansia. Mendampingi suami baik dalam urusan pribadi, pekerjaan maupun urusan sosial.

Wanita setia, banyak kita jumpai. Yang membedakan dengan wanita setia lainnya adalah, beliau sangat produktif menulis, di usianya yang sudah tidak muda lagi, di sela-sela melayani suaminya, di sela-sela aktivitas sosialnya, harus melayani diri sendiri juga. Masih sempat-sempatnya menulis seputar kisah dan pengalaman hidupnya, yang banyak mengandung pelajaran, untuk dibagikan kepada kita.

2. Muthiah Alhasany

Nama yang satu ini pernah saya tulis kisahnya, pada saat beliau mengadakan Give Away dalam rangka memperingati 10 tahun keaktifannya di Kompasiana.

Wanita ini, adalah satu-satunya kompasianer yang menulis artikel politik. Wawasannya cukup luas. Dari pembahasan politik tanah air sampai politik luar negeri bisa mengikuti. Bahkan beliau mengikrarkan dirinya sebagai pengamat politik Timur Tengah. Eh sebagai bocoran saja, beliau adalah wartawati lo. 

Tidak sekadar hasil dari membaca, namun beliau terjun atau mengamati langsung, apa, siapa, mengapa dan bagaimana politik itu---beliau benar-benar menguasainya. Negera Timur Tengah, tepatnya Turki, cukup sering beliau kunjungi. Makanya beliau sangat hafal budaya Turki.

Ngomong-ngomong, saat saya chat pribadi, beliau sempat mengatakan kalau memiliki kemampuan untuk melukis sketsa wajah. Tentu saya kejar dong, saya minta beliau menunjukkan lukisan sketsa wajah itu.
Eh selang beberapa detik sketsa wajah itu sudah dihapus. Tapi sekilas saya lihat, hasil coretan tangannya memang bagus.

Dan ternyata, beliau ini berasal dari keluarga yang berkecimpung dalam dunia politik. Politik ada dalam darah beliau, setidaknya ada darah kepemimpinan yang mengalir dari kakek, paman, bibinya yang pernah menjabat sebagai bupati.

Meskipun darahnya politik, hebatnya beliau
bisa menulis semua hal. Dari soal politik, musik sampai soal makanan bahkan tulisan fiksi, beliau kuasai.

Mbak Muth, begitu saya menyapanya, satu saat bisa menjadi sosok yang kharismatik, pada saat yang lain menjelma menjadi sosok yang humoris, tak jarang berubah romantis dan mendayu-dayu dalam untaian karya fiksinya.

Hobi traveling yang beliau jalani, membuat wawasannya semakin luas. Banyak daerah bahkan negara yang pernah disinggahinya, tentunya banyak ilmu dan pengalaman yang beliau dapatkan.

Wanita yang pernah mendapatkan undangan bertemu dengan Presiden Jokowi ini, tak pelit ilmu. Dengan suka hati, beliau sering membagikan ilmunya di grup KPB dan SKB, keren deh pokoknya.

3. Gaganawati Stegmann

Wanita asal Semarang yang tinggal di Jerman ini mempunyai segudang prestasi. Dari artikel yang ditulis Mbak Hana Marita, tertera 57 penghargaan yang Mbak Gana raih. Wow, bagaiman nggak hebat tuh.

Di antara 57 penghargaan yang beliau raih, 7 di antaranya adalah sebagai berikut:

Penerima penghargaan Dubes LBBP RI untuk Hungaria sebagai penulis buku "Exploring Hungary", April 2017.

Juara II Blog Competition "My Best Moment, Special Figure and New Year Resolution" bersama Kompasiana dan Ladiesiana, Februari 2018.

Juara lomba blog competition "Ceriakan Kehangatan Keluarga di Hari Kasih Sayang" bersama Kompasiana dan Bright Gas, April 2018.

Juara lomba blog competition "Perawatan Demi Wujudkan Kulit Sehat, Cerah dan Bersinar" bersama Kompasiana dan Oriskin Indonesia, April 2018.

Juara III grup jalan cepat "Run and Fun" bersama Tim Hettich di Tuttlingen, Juni 2018.

Juara I casting model "Mbel Fetzer", Aldingen-Jerman, 2018.

Juara favorit "Tantangan Komik Menulis Naskah Film Pendek" Komunitas Pecinta Film -- Kompasiana, 3 Juli 2020.

Segunung prestasi yang dimiliki, tidak membuatnya sombong, bahkan masih menyempatkan diri untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Setidaknya itu yang saya tangkap dari sosok Gaganawati Stegman ini, sewaktu mengisi salah satu acara Zoom Meeting di Kompasiana beberapa bulan yang lalu.

Hmmmm, sungguh wanita bertalenta yang patut kita teladani.

4. Widz Stoop

Satu lagi di antara deretan Kompasianer wanita yang menginspirasi. Penulis Diaspora yang tinggal di Amerika ini adalah sosok bersahaja yang mau berbaur dengan teman-teman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

Takjarang, Mbak Widz, begitu saya dan teman-teman menyapanya, terlibat obrolan gayeng di grup WA. Senda gurau, saling berbalas komentar hampir tiap hari dilakukan.

Sosok inspiratif ini saya kenal setahun yang lalu, ketika merayakan ulang tahunnya di Kompasiana. Ulang tahun yang istimewa. Lingkaran kebaikan, adalah nama even yang beliau gelar untuk diikuti oleh kompasianer.

Even Lingkaran Kebaikan dengan tema menulis sosok di sekitar kita yang perlu uluran tangan. Bagi pemenangnya disediakan hadiah berupa uang yang harus disumbangkan kepada sosok inspiratif yang ditulisnya. Sungguh lingkaran kebaikan yang beliau ciptakan dengan cara yang sangat mengagumkan. Tidak sekadar berbagi, namun juga menumbuhkan minat literasi.

Tahun ini lingkaran kebaikan itu kembali beliau gelar. Tentunya secara finansial takusah ditanya lagi, berapa uang yang beliau keluarkan untuk acara itu. Bahkan tidak hanya di Kompasiana saja, namun di Blog Menulis lainnya, beliau juga mengadakan even yang sama.

Kedermawannya tak sampai di situ, ada salah satu kompasianer yang menggalang dana untuk daerah terdampak bencana. Beliau juga langsung dengan suka rela menyumbangkan dana yang menurut saya nominalnya sangat fantastis.

Semoga sifat rendah hati dan kedermawaan Mbak Widz bisa kita teladani ya.

5. Anis Hidayatie

Sosok kelima wanita yang menginspirasi berikutnya adalah, wanita pemilik kulit hitam manis berkaca mata, kelahiran Jawa Timur, tepatnya kota Malang, Anis Hidayatie

Seorang yang sangat berjasa terutama bagi saya. Mbak Anis ini yang menyeret saya bergabung di Kompasiana. Membimbing saya mulai dari nol, hingga saya bisa merangkai kata menjadi kalimat yang layak dibaca meskipun masih berupa tulisan yang sederhana.

Mbak Anis adalah sosok wanita istimewa. Meskipun bukan wanita kaya harta, namun Mbak Anis bagi saya mempunyai kekayaan yang jauh lebih berharga dari sekadar harta.

Keahliannya menulis dimanfaatkannya untuk mengangkat dan memberdayakan potensi yang ada di daerahnya. Potensi wisata maupun potensi usaha yang sekira bisa dijual, dia bantu mengembangkannya lewat tulisan dan vlognya di kanal Youtube.

Banyak taman baca yang berhasil beliau bantu untuk perkembangannya. Banyak pelatihan menulis yang beliau adakan demi tumbuhnya geliat literasi. Mulai dari kalangan anak-anak, pelajar, guru-guru dan profesi lainnya--pernah beliau bantu.

Membantu sesama penulis untuk menerbitkan buku. Pokoknya apapun potensi yang ada, sekira bisa dikembangkan, beliau dengan ikhlas hati, mau membantu.

Hinggalah pada ajang Kompasianival 2019 silam, namanya muncul sebagai salah satu nominator Best In Specific Interest. Ajang bergengsi itupun berhasil membuat wanita yang tinggal di Kota Pujon Malang ini melenggang ke Jakarta untuk menghadiri acara tersebut.

Wanita yang tinggal bersama ibu mertua dan dua putra laki-lakinya ini, takpernah mengeluh menghadapi hidup, yang kadang ada kendala yang dihadapi, bahkan beliau adalah wanita tangguh. Karena beliau yakin, Allah Maha Kaya, dengan ikhtiar maksimal dibarengi keistiqomahan dalam berdoa, -- niscaya Allah akan cukupkan semua kebutuhannya.

Tetaplah begitu Mbak Anis, jadilah sosok hebat yang bermartabat. Saya salut padamu.

6. Hennie Orbest

Sosok berikutnya adalah Mbak Hennie Orbest. Wanita kelahiran Medan ini dipersunting oleh Pria berkebangsaan Jerman dan sekarang tinggal bahagia bersama keluarga kecilnya di Jerman.

Sosok kalem, bersahaja namun mampu menghipnotis siapa saja dengan tulisan memukaunya.

Apapun yang beliau tulis, sangat menarik dan bermanfaat. Jerman, dari tulisan Mbak Hennie, saya menjadi banyak tahu, dan betapa sangat menariknya negara itu.

Dari tuturan Mbak Hennie, saya bisa merasakan bahwa Jerman adalah negara yang sangat nyaman dihuni. Peraturan yang diterapkan, kepatuhan warga dan seluk beluk tentangnya membuat siapa saja merasakan seakan-akan tinggal di sana.

Beberapa kali chat pribadi, saya merasakan kehangatan, seakan kita sudah kenal lama. Memberikan kiat-kiat menulis dengan telaten, meladeni pertanyaan demi pertanyaan yang saya lontarkan. Sungguh sosok bersahaja yang berhasil memikat saya. Bahkan mungkin Anda juga terpikat dengan tulisannya.

Maka taksalah jika Kompasianival tahun 2020 lalu, namanya masuk dalam pemilihan Best In Citizen Journalism.

7. Lilik Fatimah Azzahra

Sosok satu ini cukup familier di Kompasiana lantaran pernah menyabet dua kejuaraan dalam Kompasianival  tahun 2017 lalu, yaitu The  Best in Fiction dan The People Choice. Aduh tanganku sampai keriting ngetiknya. Wkwkwk.

Kanal fiksi dipenuhi dengan karya-karyanya. Baik berupa puisi maupun cerpen. Keindahan puisinya tak diragukan lagi. Keelokan cerpennya kerap memunculkan decak kagum pembacanya. Larut dalam alur cerita yang beliau tulis, adalah bukti keberhasilan beliau menuangkan ide ceritanya.

Maka takheran jika tulisan-tulisannya mampu menembus keterbacaan yang sangat tinggi dan mencengangkan.

Ibu yang hobi beryoga inipun berhasil menghantarkan anak-anaknya berprestasi. Lulus dengan predikat cumloude dari sebuah perguruan tinggi negeri bonafit adalah salah satu bukti keseriusannya membimbing anak-anaknya.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, wanita yang berprofesi sebagai asisten dokter ini telah mampu mencuri hati sekian banyak pembaca dengan ratusan karya yang tayang di Kompasiana dan ada beberapa novel dan antologi cerpen yang telah berhasil diterbitkannya.

Doa terbaik buatmu Mbak Lilik, semoga sehat selalu dan panjang umur, kita akan setia menunggu karya-karya indahmu.

Doa terbaik pula buat
wanita-wanita hebat di Kompasiana dan di luar sana. Kiprahmu selalu ditunggu.

Demikian tadi Tujuh Kompasianer yang Menginspirasi versi saya, semoga Anda juga setuju. Mungkin lain waktu giliran Anda akan saya tulis juga.

Selamat Hari Perempuan Internasional. Semoga saya, Anda dan siapa saja yang membaca tulisan ini, bisa lebih menghormati dan memuliakan wanita sebagai mana mestinya.

Salam hangat

Siti Nazarotin
Blitar, 8 Maret 2021

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun