Mohon tunggu...
Siti Mutmainah
Siti Mutmainah Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMP Negeri 1 Doplang

Berprofesi sebagai guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Doplang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memaksimalkan Kegiatan Praktik di Laboratorium dengan Alpa Seal sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa

7 Februari 2024   10:02 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ABSTRAK

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru di SMP Negeri 1 Doplang dalam pembelajaran IPA, khususnya materi sistem pernafasan pada manusia masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan belum memperoleh hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pokok bahasan tersebut yang hanya mencapai rata-rata 68,57 dengan KKM 70,00. Ditinjau dari aspek psikomotorik, kreativitas siswa sangat rendah dan aktivitas kinerja ilmiah belum tampak. Dari 21 siswa baru 38,10% atau 8 siswa yang menunjukkan kreativitas baik. Selebihnya 61,90 % berkategori rendah. Dengan demikian peneliti sebagai guru IPA perlu berusaha keras agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba mencari model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk penelitian yaitu sistem pernafasan pada manusia.

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk SMP Negeri 1 Doplang Kabupaten Blora tahun pelajaran 2023 Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. meningkatkan kreatifitas dan  hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII B Semester 1 Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: Perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observating), dan refleksi (reflecting),dapat disimpulkan bahwa Memaksimalkan kegiatan praktek di laboratorium dengan Alpa Sealdapat  meningkatkan kreativitas belajar siswa. Siswa yang menunjukkan kreativitas dengan predikat baik mencapai 17 siswa atau 80,95% dari 21 siswa.Pembelajaran  Memaksimalkan kegiatan praktek di laboratorium dengan Alpa Seal dapat meningkatkan hasil belajar siswa. dalam hal ini ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 18 siswa atau 85,71% dari 21 siswa dengan nilai rata-rata 79.29.

 

Kata kunci :  Alat Peraga Sederhana Alternatif,Kreatifitas belajar, Hasil  Belajar,Kegiatan praktik di Laboratorium.

PENDAHULUAN

 

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri  dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Permendiknas: 2006).

Salah satu wahana pengembangan ketrampilan  prinsip-prinsip ilmiah tersebut adalah dengan kegiatan praktikum/percobaan. Ini berarti pembelajaran IPA   tidak dapat dipisahkan  dengan kerja praktek, sehingga laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) diarahkan untuk bisa mengembangkan kreativitas siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki, serta mampu memberikan pengalaman nyata. Untuk mengembangkan kreativitas tersebut, pembelajaran perlu mengembangkan aplikasi konsep secara nyata.Salah satunya dengan melakukan kinerja ilmiah melalui kegiatan laboratorium dengan alat peraga dan atau eksperimen.

Namun kenyataan yang terjadi di SMP Negeri 1 Doplang Kabupaten Blora, pembelajaran belum mengembangkan kreativitas dan memanfaatkan alat peraga dalam memahami konsep.Akibatnya kreativitas dan hasil belajar siswa masih jauh dari harapan. Berdasarkan observsi hasil belajar pada pembelajaran materi sistem pernafasan pada manusia pada tahun  2024 menunjukkan hasil belajar yang memprihatinkan. Ketuntasan belajar baru mencapai 47,62 % dan nilai rata-rata 69,05 dengan KKM 70,00. Ditinjau dari aspek psikomotorik, kreativitas siswa sangat rendah dan aktivitas kinerja ilmiah belum tampak.Dari 21 siswa baru 38,10% atau 8 siswa yang menunjukkan kreativitas baik. Selebihnya 61,90 % berkategori rendah dalam hal berlatih menemukan konsep-konsep melalui metode ilmiah, seperti observasi, pengukuran, identifikasi data, menafsirkan, menganalisis, dan menyimpulkan. Sementara dari aspek proses pembelajaran, pembelajaran lebih didominasi model ceramah dan lebih bersifat tekstual.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut menjadi perhatian yang serius dan harus segera diambil tindakan perbaikan, agar proses pembelajaran lebih berkualitas. Sehingga mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa.Dengan keterbatasan alat peraga yang dimiliki sekolah, menggugah kreativitas penulis untuk memanfaatkan bahan-bahan bekas dari lingkungan sebagai alat peraga sederhana pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun