Mohon tunggu...
Siti Mahara Br
Siti Mahara Br Mohon Tunggu... Guru - Guru

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Dalam Menerapkan Nilai-nilai Kearifan Lokal di Era Revolusi Industri 4.0 Pada Peserta Didik

30 November 2022   16:42 Diperbarui: 1 Desember 2022   22:15 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perilaku generasi muda yang oleh Renald Kasali (2018) disebut sebagai generasi stawberry, generasi cantik menarik kosmopolitan namun rapuh karena tidak memiliki mentalitas dan nilai-nilai yang kuat untuk menghadapi tantangan (ketahan malangan). Kita bisa berpikir dan bervisi global tetapi tetap bertindak lokal. Nah disinilah salah satu peran yang dapat mendukung hal tersebut adalah peranseorang guru sebab seorang guru dapat memasukan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan budaya lokal daerahnya sehingga walaupun sudah mengikuti budaya modern tapi tidak meninggalkan budaya lokal daerahnya.

Salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian khusus di era revolusi 4.0 adalah masalah identitas kebangsaan. Arus globalisasi dikhawatirkan membawa dampak pada anak yakni mulai terkikisnya rasa kecintaan terhadap kearifan lokal daerahnya. Kearifan lokal yang selalu dianggap sebagai tradisi yang berulang-ulang dan tradisi yang selalu diterapkan secara turun-temurun dianggap sebagai warisan yang baik dan perlu disampaikan pada anak cucu karena mengandung nilai-nilai sebagai pegangan hidup. Sehingga berangkat dari penjelasan diatas kearifan lokal yang digunakan pada pembahasan ini adalah kearifan lokal gotong royong. 

Gotong royong merupakan nilai kearifan lokal yang sudah sejak lama menjadi tradisi masyarakat. Nilai yang terkandung dalam gotong royong itu sendiri yang paling menonjol adalah nilai kebersamaan, tolong menolong, kekeluargaan, kesatuan, persatuan, sosialisasi dan suka rela. 

Nilai-nilai ini dirasa sudah mulai menurun apalagi pada masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan. Hal ini sering terjadi karena orang lebih banyak mementingkan diri sendiri atau kerja secara individu, ditambah lagi dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju yang turut mempengaruhi eksistensi budaya yang mengutamanakan kebersamaan dan kerukunan. Maka untuk tetap mempertahankan eksistensi nilai-nilai kearifan lokal yang mulai tergerus dengan perkembangan zaman, baiknya dimulai dari tingkat dasar terlebih dahulu. 

Sekolah dasar merupakan lembaga formal yang meletakan dasar pendidikan kepada peserta didik sebelum menempuh ke jenjang pendidikan yang berikutnya. Oleh karena itu peserta didik ditingkat sekolah dasar harus di beri wawasan pengetahuan yang jelas agar tidak mengaburkan pengetahuanya di jenjang selanjutnya.

Nilai-nilai kearifan lokal yang ada disekolah dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di Sekolah Dasar. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan peserta didik akan memiliki pemahaman tentang kearifan lokalnya sendiri, sehingga menimbulkan kecintaan terhadap budayanya sendiri. 

Di sini peran guru sangat dominan dalam menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Salah satu aplikasi pengintegrasian nilai-nilai kearifan lokal di sekolah misalnya dengan selalu rutin mengajarkan siswa untuk bergotong royong dan kerja bakti dalam membersihkan sampah-sampah yang ada di sekolah sehingga tertanam dalam diri mereka jiwa kebersamaan dan kekeluargaan, meskipun terihat sederhana tetapi hal ini jika ditanamkan secara terus menerus akan tertanam didalam diri peserta didik bahwa kita dapat bertindak global tetapi tidak meninggalkan nilai kearifan lokal yang akan membawanya melangkah kejenjang berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun