Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terlalu Ikut Campur Urusan Anak, Baikkah?

5 Oktober 2020   10:24 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:32 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika balik pada kasus Yono, bisa jadi Yono memiliki daya konsentrasi yang rendah bahkan memiliki kemampuan konsentrasi yang kurang. Sebab kurangnya kesadaran orang-orang sekitar Yono untuk menanamkan kemampuan pemecahan masalah tersebut. 

Apalagi Yono yang tinggal dengan neneknya, dan bisa jadi neneknya kurang pengetahuan parenting. Mungkin penanaman kemampuan ini terlihat sepele, akan tetapi cukup berdampak besar pada sang anak. 

Lalu bagaimana cara penanaman problem solving yang benar pada anak?

Horizon (2018) mengungkapkan beberapa tahapan dalam mengembangkan problem solving yaitu,

Memahami Masalah

Ketika anak mengalami kesulitan, orangtua dapat memberinya banyak waktu untuk menggali masalah yang ada. Jangan terburu-buru memberikan solusi yang cepat pada sang anak. 

Alangkah baiknya, orangtua membiarkan anak mempertimbangkan penyebab masalah itu bisa terjadi dan penyebab tersebut bisa menjadi petunjuk bagi anak untuk menyelesaikan masalahnya.

Merencanakan Solusi

Untuk membuat anak berpikir kreatif, pancing anak dengan pertanyaan "Apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat solusi ini berfungsi?" atau "Adakah hal lain yang dapat kamu pikirkan?". 

Chadwick (2014) mengungkapkan bahwa dalam menghasilkan solusi untuk menyelesaikan masalah, salah satu teknik yang diberikan adalah brainstorming. Artinya anak dapat memberikan sebanyak mungkin solusi tanpa memberi batas yang berlebihan pada solusi apa yang diizinkan.  

Menjalankan Rencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun