Mohon tunggu...
Siti LailatulMaghfiroh
Siti LailatulMaghfiroh Mohon Tunggu... Guru - Early Chilhood Enthusiast

Sedang belajar mencintai menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Baca Pake Mulut Nggak Pake Hati, Oke?

23 September 2020   15:06 Diperbarui: 23 September 2020   15:10 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baca pake mulut gak pake hati, Oke"

Sebuah peringatan keras dari sahabatku. Pesan tersebut cukup menamparku. Apalagi aku yang tergolong mudah baper. Cukup menyiksa ketika memiliki sifat tersebut. Terutama dekat dengan seseorang yang dirasa kehadirannya membuat kita merasa nyaman. Terhitung sekitar 5 bulanan aku lumayan dekat dengannya. Kami satu kelas ketika mengikuti kursus Bahasa Arab. Dia anak yang sholeh dan aktivis.

Awal aku dekat dengan abang (panggilanku padanya) ketika dia mengomentari fotoku bersama adek perempuanku yang dikira saudara kembar. Permulaan yang sepele tumbuh menjadi hal yang serius bagiku. Tak pernah kupikirkan untuk dekat dengannya. Akan tetapi seperti kata Ibnu Majah bahwa tidak ada yang mengubah takdir kecuali doa. 

Aku dekat dengannya melalui aplikasi WhatsApp, Sungguh lucu jika mengingat pesan-pesannya. Tapi juga miris ketika sadar ternyata pesan-pesannya selama ini hanya guyonan. Pernah dia bertanya "Kira-kira siap gak adekmu punya kakak ipar?". Adalagi "Emang gak ada yang mau mingit kamu jadi istri?" . Behhh, langsung melayang dong hati ini baca pesan itu. Nahhh, kali ini aku akan menghubungkan cerita ini dengan regulasi emosi. 

Jujur aja sih, aku baru tau regulasi emosi ketika penasaran kenapa sih perempuan lebih mudah terbawa perasaan daripada laki-laki. Apasih regulasi emosi? Regulasi emosi menurut Gross (1998, 2007) merupakan cara individu memengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya, dan bagaimana mereka mengalami dan mengekspresikan emosi tersebut. Pengertian mudahnya, cara orang tersebut mengungkapkan emosi yang ia miliki saat itu. Dan regulasi emosi antara perempuan dengan laki-laki berbeda. 

Crowford, Kippax, Onyx, Gault, dan Benton (1992) berpendapat bahwa perempuan lebih banyak mengungkapkan perasaan sedih dan ketakutannya dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan laki-laki lebih banyak menampilkan kemarahannya. Perempuan juga mudah ditebak suasana hatinya dengan ekspresi wajah atau ungkapan yang sering mereka ucapkan.

Perempuan selalu menganggap dan mengharapkan diperlakukan dengan baik. Mereka juga beranggapan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesejahteraan diri mereka. Itu yang menyebabkan mereka berekspresi apa adanya dengan suasana hati yang mereka rasakan jika tidak sesuai dengan hati mereka. Berarti kalo seperti itu, baper atau bawa perasaan merupakan hal yang wajar bagi seorang perempuan. 

Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan peneliti di University of Basel di Switzerland mengungkapkan bahwa perempuan lebih emosional daripada laki-laki merupakan hal yang wajar dan tidak ada yang salah dengan pernyataan itu. Dan yang membuat perempuan lebih emosioanal daripada laki-laki bukanlah "hati" akan tetapi otak yang menyebabkan itu semua. Kok bisa?

Ternyata susunan otak perempuan dengan laki-laki itu berbeda. Dan semakin tumbuh dan berkembang susunan otak berpengaruh dengan berkurangnya rasa empati, acuh terhadap perasaan orang lain. Dan kurangnya rasa bersalah setelah melakukan kesalahan.

Pada otak laki-laki memiliki volume insula anterioir yang tumbuh lebih besar dan hal itu bisa mengurangi perilaku kurang peka terhadap perasaan dan emosi. Insula aterior merupakan daerah otak yang terlibat dalam pengenalan emosi dan empati. Dan 19% bagian pada otak adalah bagian tidak peka akan perasaan dan emosi. 

Sifat perempuan yang emosional juga tidak hanya disebabkan oleh otak mereka. Faktor lingkungan bahkan pola asuh orangtua juga berpengaruh. Dilihat dari lingkungannya, jika seorang perempuan berada dilingkungan yang rumah yang hangat dan menyenangkan akan berpengaruh pada emosionalnya. Begitu juga dengan laki-laki yang lebih suka dunia luar yang dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun