Mohon tunggu...
Siti Laila Rizkia Zalfa
Siti Laila Rizkia Zalfa Mohon Tunggu... mahasiswa

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gerakan Awal Perang Bersama Melawan Demam Berdarah Melalui Penyuluhan Gerakan 3M Plus

17 Oktober 2025   21:21 Diperbarui: 17 Oktober 2025   21:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan Pencegahan DBD, Kebonagung Pasuruan                     (Sumber: Kamera Pribadi)

Siapa sangka, nyamuk kecil yang biasa berkeliaran dan menghisap darah kita bisa menjadi sumber petaka besar? Demam berdarah dangue (DBD) adalah penyakit yang kerap menjadi momok menakutkan di kalangan masyarakat kala musim hujan datang, kini menghadapi perlawanan gigih dari warga Pasuruan. Menyadari ancaman ini, Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Kota Pasuruan melalui kelompok promosi kesehatan pencegahan demam berdarah dangue atau DBD mengambil langkah nyata dengan menggelar penyuluhan berenergi dan tentunya penuh semangat demi menghadang penyebaran DBD dengan menyelenggarakan kampanye cerdas yang tema "Gerakan 3M Plus".

Penyuluhan bertempat di Posyandu Cempaka Putih, RT. 001/RW006, pusat aktivitas warga di Kelurahan Kebonagung, Rabu pagi (15/10). Dengan dibarengi suasana yang ceria dan hidup, antusias warga sangat terlihat selama sesi berlangsung dan tidak hanya duduk mendengar. Dalam kurun waktu kurang lebih 30 menit, ruangan dipenuhi dengan pancaran semangat belajar dan  rasa kepedulian, membahas masalah utama yaitu DBD yang kini menjadi ancaman bagi siapa saja, entah itu anak, dewasa, maupun lansia.

Demam berdarah dangue atau DBD bukanlah sekedar demam biasa. Demam ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk kecil dengan nama aedes aegypti yang memiliki ciri-ciri garis berwarna putih pada badan. Nyamuk ini berkembang biak pada air bersih yang memiliki lebih banyak oksigen dibandingkan dengan air yang kotor. Dikutip dari web resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan, kasus DBD di Pasuruan mencapai angka 824 kasus tahun lalu dan sudah 169 kasus baru di tahun ini, hal tersebut merupakan trend yang memerlukan kewaspadaan bersama.

Tanpa pencegahan tepat, risiko komplikasi hingga kematian mengintai dimana-mana. Namun harapan besar hadir melalui Gerakan 3M Plus, slogan sederhana yang sarat akan  makna. Gerakan 3M Plus ini mengajak masyarakat untuk :

  • Menguras wadah-wadah air secara rutin, membabat habis sarang jentik nyamuk.
  • Menutup segala penampungan air dengan penutup yang rapat agar nyamuk tak dapat bertelur di dalam air.
  • Mendaur ulang atau membuang barang-barang bekas yang mampu menampung air agar tidak menggenang dan nyamuk tidak dapat berkembang biak.
  • Plus langkah tambahan, menebar abate, menyalakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memelihara ikan.

Setiap langkah sederhana yang dilakukan bersama-sama, memiliki kekuatan yang luar biasa. Penyuluhan ini tak hanya bertujuan untuk menyampaikan materi, akan tetapi juga membangun kesadaran dan kepedulian warga sebagai garda terdepan penjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Interaksi hangat antara mahasiswa dan warga menghidupkan sesi tanya jawab yang penuh keingintahuan, memperlihatkan betapa masyarakat siap berubah dan melangkah bersama mencegah DBD.

Tak ketinggalan, leaflet cerah dan poster informatif dibagikan sebagai pengingat permanen di rumah-rumah dan posyandu. Penyuluhan ini bukan sekadar acara sekali jalan, tapi bagian dari visi besar untuk menumbuhkan budaya hidup sehat, bersih, dan peduli lingkungan yang berkelanjutan. Dengan sinergi perguruan tinggi dan masyarakat, Pasuruan bertekad menghapus ancaman DBD dan mengukir cerita kesehatan yang lebih gemilang untuk masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun