Kiranya kita perlu sejenak merenungi, urusan apa di negara ini yang tidak memerlukan jalur belakang?
Rasanya, kita terlalu akrab dengan layanan pra-bayar untuk segala urusan di negeri ini. Segala sesuatu yang sebetulnya perlu menjunjung profesionalitas dan etika, dapat dimuluskan jalannya hanya karena sejumlah uang.
Tentunya kita merasa miris, karena tindak-tanduk korupsi dapat dengan mudah kita temukan di sekitar kita. Maka dari itu, persoalan "korupsi jalur mandiri" bukan lagi sebatas masalah dalam dunia akademik.
Lebih luas lagi, korupsi telah mendarah daging dan menjadi budaya yang diwariskan untuk mendapatkan sesuatu yang memerlukan upaya dan kerja keras.
Pemberantasan korupsi tidak cukup hanya dengan regulasi, melainkan sikap mawas diri.
Seseorang yang menyadari bahwa tindakannya keliru dan berpegang teguh pada prinsip amat sulit ditemukan, karena orang-orang dengan sikap tersebut cenderung kurang dihargai dalam lingkungan pekerjaannya.
Sekali lagi, kita terlalu dekat dengan "korupsi", sehingga segala sesuatu yang seharusnya mudah bagi orang lain, menjadi sulit dilakukan apabila orang tersebut tidak dapat diajak "bernegosiasi".
***
Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat :)