Mohon tunggu...
Siti Humairo
Siti Humairo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ 2019

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemiskinan sebagai Permasalahan Sosial yang Tidak Pernah Hilang Mempengaruhi Keberlanjutan Pendidikan Anak

25 Mei 2022   17:00 Diperbarui: 25 Mei 2022   17:06 10992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maka dapat digaris bawahi keberlanjutan pendidikan pada anak masih dipengaruhi kemiskinan yang tiada henti dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Padahal peran pendidikan dalam hidup seseorang sangatlah penting. Melalui ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, individu akan lebih mudah untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam beraktivitas dan juga mendapatkan pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Kualitas atau mutu bangsa pada suatu negara akan bergantung pada pendidikan karena pendidikan pada suatu negara  memegang peranan yang sangat penting  dalam menentukan kualitas peradaban bangsa  di masa depan. Dengan demikian upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat yaitu melalui pendidikan.

Namun mahalnya biaya pendidikan mengakibatkan masyarakat miskin sulit untuk menjangkau pendidikan di sekolah. Sehingga jika permasalahan ini tidak segera diatasi maka kondisi masyarakat yang berpenghasilan rendah akan terpuruk lebih dalam lagi. Padahal sejatinya pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang yang membuatnya akan terus berkembang. 

Lagipula suatu bangsa yang besar pasti haruslah memiliki tingkat pendidikan yang bagus agar bisa bersaing dengan perkembangan yang begitu pesat.

Isi


Kemiskinan

Di negara berkembang tidak terkecuali Indonesia kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dengan masyarakat berpendapatan rendah serta tingkat atau jumlah masyarakat yang berda dibawah garis kemiskinan menjadi dua masalah besar yang masih terus diperdebatkan diberbagai forum nasional maupun internasional. 

Kemiskinan dapatdilihat secara multidimensional seperti melalui dimensi sosial, budaya, sosial politik, lingkungan (alam dan geografis), kesehatan, pendidikan, agama, dan budi pekerti. Meskipun cara yang kita temukan seringkali hanya mengaitkan kemiskinan dengan dimensi ekonomi, hal tersebut sangat wajar karena dimensi ekonomilah yang paling mudah untuk diamati, diukur dan diperbandingkan.

Kemiskinan secara sadar atau tidak sadar hidup berdampingan di suatu wilayah bersamaan pula dengan yang mampu. Sebagai negara berkembang, sejak zaman orde baru tahun 1966 sampai dengan orsde reformasi tahun 1998 sampai sekarng Indonesia secara konsisten telah melakukan pembangunan. 

Meskipun begitu Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan kemiskinnan, terutama tingkat kemiskinan di Indonesia naik pada saat setelah masa reformasi tahun 1998 yang menyebabkan adanya krisis ekonomi Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun