Mohon tunggu...
Siti Halimah
Siti Halimah Mohon Tunggu... Guru - Guru swasta di SD Islam Raudhah BSD, sekarang sedang menempuh pendidikan S2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam

Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, senang berada di tengah-tengah masyarakat untuk berbaur dan belajar. Memiliki hobi yang bervariasi seperti: Jogging, senam, badminton, menonton film, mendengarkan musik dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Homeschooling: Antara Teori John Holt dan Realitas di Indonesia

27 Desember 2023   12:50 Diperbarui: 27 Desember 2023   13:14 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://icando.co.id

        Holt berpendapat bahwa kurikulum homeschooling harus disesuaikan dengan minat dan kecepatan belajar anak. Holt percaya bahwa anak-anak harus belajar tentang hal-hal yang mereka minati dan mereka siap untuk belajar. Sementara itu, homeschooling di Indonesia umumnya menggunakan kurikulum yang sama dengan kurikulum sekolah formal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekhawatiran orang tua tentang masa depan anak-anak mereka, serta kurangnya informasi tentang kurikulum homeschooling yang sesuai dengan minat dan kecepatan belajar anak.

3. Pandangan tentang interaksi sosial

         Holt berpendapat bahwa anak-anak perlu berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga. Holt percaya bahwa interaksi sosial penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak. Sementara itu, homeschooling di Indonesia umumnya meminimalkan interaksi sosial anak dengan orang lain di luar lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekhawatiran orang tua tentang keselamatan anak, serta kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar untuk homeschooling.

         Perbedaan-perbedaan antara gagasan John Holt dengan homeschooling di Indonesia menunjukkan bahwa homeschooling di Indonesia masih perlu berkembang. Homeschooling di Indonesia perlu disesuaikan dengan realitas di Indonesia, yaitu dengan melibatkan pihak lain dalam pendidikan anak, menggunakan kurikulum yang sesuai dengan minat dan kecepatan belajar anak, serta memberikan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga.

       John Holt memegang keyakinan bahwa anak-anak memiliki naluri belajar yang alami dan bahwa pembelajaran sebaiknya tidak dipaksa. Dia mendukung gagasan bahwa anak-anak dapat belajar dengan lebih baik ketika mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan keinginan mereka sendiri.

         Beberapa keluarga homeschooling di Indonesia dapat menerapkan pendekatan ini dengan memberikan ruang lebih besar bagi anak-anak untuk menentukan arah pembelajaran mereka sendiri, mengikuti minat mereka, dan memanfaatkan pengalaman sehari-hari sebagai sumber pembelajaran. Namun, karena homeschooling bersifat sangat individual dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi keluarga, ada berbagai pendekatan yang digunakan. Beberapa keluarga mungkin memilih pendekatan yang lebih terstruktur dengan menggunakan kurikulum formal, sementara yang lain dapat lebih mendukung prinsip-prinsip unschooling.


          Dalam hal ini, penting untuk diingat bahwa setiap keluarga homeschooling memiliki pendekatan yang unik, dan tidak ada satu model atau standar tertentu yang harus diikuti. Beberapa keluarga mungkin menggabungkan elemen-elemen dari teori John Holt dengan pendekatan-pendekatan lain yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai keluarga mereka.

        Homeschooling, sebagai alternatif pendidikan yang semakin populer di Indonesia, memiliki akar pemikiran dari teori John Holt. Holt menekankan kebebasan belajar anak-anak, di mana mereka dapat belajar sesuai dengan minat dan kecepatan masing-masing. Meskipun gagasan Holt memiliki keunggulan, seperti memungkinkan anak-anak belajar di lingkungan yang nyaman dan aman serta melibatkan orang tua secara aktif dalam pendidikan, ada pula tantangan seperti komitmen tinggi dan perlunya pengetahuan serta keterampilan orang tua. Di Indonesia, perbedaan pandangan antara Holt dan praktik homeschooling lokal mencakup peran orang tua, kurikulum, dan interaksi sosial anak-anak di luar keluarga. Dengan demikian, penyesuaian dan perkembangan lebih lanjut diperlukan agar homeschooling di Indonesia dapat efektif dan sesuai dengan konteks pendidikan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun